IBNURUS, MUHAMMAD GHIFARI and Yunanto, Yunanto and Adhi, Yuli Prasetyo (2024) ASPEK HUKUM PERBUATAN SUROGASI/SEWA RAHIM UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN YANG DILAKUKAN SECARA SEMBUNYI/DIAM-DIAM DI INDONESIA. _047 PERDATA 2024. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_cover.pdf Download (311kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_abstrak.pdf Download (7kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (225kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (247kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (18kB)
	Text Muhammad Ghifari Ibnurus_dapus.pdf Download (146kB)

Abstract

Manusia sebagai makhluk sosial merasa perlu memiliki pasangan karena pada dasarnya memiliki kebutuhan biologis dan emosional. Kebutuhan ini bisa terpenuhi melalui perkawinan yang bertujuan membentuk keluarga yang bahagia. Kehadiran keturunan menjadi harapan besar dalam mencapai tujuan tersebut. Namun, tidak semua pasangan suami-istri di Indonesia dapat memiliki anak karena berbagai alasan, termasuk masalah kesehatan. Kemajuan zaman membawa perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, terutama di bidang kedokteran. Bidang kedokteran memberikan solusi atas masalah ini melalui teknik surogasi, yang juga dikenal sebagai sewa rahim. Namun, di Indonesia, belum ada peraturan
yang secara khusus mengatur praktik ini, sehingga banyak yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaturan hukum maupun kondisi factual mengenai perbuatan surogasi (sewa rahim) di Indonesia. Dalam mendukung data yang akurat, penelitian menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis dan digunakan jenis data yaitu, bahan hukum primer, sekunder dan tersier dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan serta content analysis sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan banyak perdebatan terkait surogasi di Indonesia. Secara implisit, praktik surogasi dilarang oleh beberapa undang-undang, seperti Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pelayanan Reproduksi Berbantu, dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Namun, di sisi lain, masih banyak masyarakat yang membutuhkan surogasi, yang tercermin dari praktik yang masih dilakukan secara diam-diam. Oleh karena itu, diperlukan peraturan yang jelas mengenai praktik surogasi sebagai langkah pemerintah dalam menangani masalah ini dan sebagai panduan bagi masyarakat atas kebutuhan mereka.
Kata Kunci: Surogasi, Sewa Rahim

Actions (login required)

View Item