ROSYIDA, MASYITA ASNA (2024) HUBUNGAN PAKAIAN KERJA, KONSUMSI AIR MINUM, IKLIM KERJA, BEBAN KERJA FISIK, DAN DURASI KERJA DENGAN KELUHAN HEAT RELATED ILLNESS PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PANAS. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO MASYITA.pdf - Published Version Download (492kB)

Abstract

Pekerja di lingkungan panas memiliki risiko penyakit heat related illness. Lingkungan kerja yang panas heat related illness juga dapat disebabkan oleh aklimatisasi, penggunaan pakaian kerja, konsumsi air minum, beban kerja fisik, dan durasi kerja. Pekerja Industri Pengecoran Logam CV.X terpapar panas dari lingkungan kerja berkisar antara 27.4°C – 31.09°C dan mengalami keluhan penyakit akibat paparan panas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pakaian kerja, konsumsi air minum, iklim kerja, beban kerja fisik, dan durasi kerja dengan keluhan heat related illness pada pekerja yang terpapar panas. Studi penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja Industri Pengecoran Logam CV. X dengan jumlah 32 pekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran dan wawancara langsung. Hasil penelitian ini ada hubungan antara iklim kerja (p value = 0.001), beban kerja fisik (p value = 0.003), dan durasi kerja (p value = 0.001) dengan keluhan heat related illness. Analisis bivariat diperoleh hasil variabel pakaian kerja dengan p value = 0.109 dan variabel konsumsi air minum dengan p value = 0.607 tidak ada hubungan dengan keluhan heat related illness. Pekerja mayoritas memiliki keluhan subjektif heat related illness sedang. Kesimpulan dari penelitian ini variabel yang paling berperan terhadap keluhan heat related illness yaitu iklim kerja, beban kerja fisik, dan durasi kerja.

Kata Kunci : Tekanan panas; paparan panas; heat related illness

Actions (login required)

View Item