Abetnadi, Rangga (2024) Analisis Perubahan Tutupan Lahan dan Debit Maksimum di Daerah Aliran Sungai Babon Tahun 2019 sampai 2023. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Text 21110119130089-Abstrak.pdf Download (13kB)

Abstract

Peningkatan populasi dan aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya menyebabkan perubahan tutupan lahan pada DAS, salah satunya DAS Babon. Perubahan tutupan lahan menyebabkan rusaknya aliran sungai pada DAS sehingga debit air menjadi
meningkat. Debit air yang tinggi tersebut apabila tidak dikelola dengan benar dapat
menimbulkan bencana salah satunya bencana banjir. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui perubahan tutupan lahan dan debit maksimum air pada DAS Babon
pada tahun 2019 dan 2023. Metode yang digunakan adalah klasifikasi terbimbing
untuk melihat perubahan tutupan lahan menggunakan data citra satelit Sentinel-2
level 2A. Sedangkan untuk estimasi debit maksimum pada DAS digunakan metode
Soil Conservation Service dengan menggunakan data tutupan lahan hasil
klasifikasi, jenis hidrologi tanah, curah hujan dan DEMNAS untuk melihat
kemiringan DAS. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan luas tutupan
lahan hutan sebesar -7,3 Km2
dan peningkatan luas tutupan lahan permukiman
sebesar 7,45 Km2
. Perubahan tutupan lahan tersebut menyebabkan nilai CN dan
impervious pada setiap sub-DAS meningkat. Pada sub-DAS Gung terjadi
peningkatan nilai CN dan impervious sebesar 1,81 dan 0,84%, pada sub-DAS
Pengkol sebesar 2,78 dan 0,98%, dan pada sub-DAS Babon Hilir sebesar 1,39 dan
2,74%. Perubahan tutupan lahan tersebut menyebabkan debit pada DAS Babon
meningkat dari tahun 2019 ke 2023. Peningkatan debit pada outlet sungai yaitu
sebesar 47,5 m3
/s. Peningkatan debit juga disebabkan oleh meningkatnya curah
hujan maksimum harian wilayah DAS Babon yang meningkat sebesar 19,11 mm.

Actions (login required)

View Item