LATIFAH, HASNA IZDIHAR (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GAGAL TUMBUH (COMPOSITE INDEX ANTHROPOMETRIC FAILURE) ANAK USIA 0-23 BULAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO HASNA IZDIHAR EDIT.pdf - Published Version Download (496kB)

Abstract

Composite Index Anthropometric Failure (CIAF) adalah salah satu indikator untuk mendeteksi gagal tumbuh yang dapat menggambarkan prevalensi masalah gizi balita secara menyeluruh. Prevalensi stunting yang tinggi seperti di Provinsi Sulawesi Barat perlu dilakukan intervensi sesuai dengan faktor penyebab. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prevalensi gagal tumbuh pada anak baduta di Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan CIAF dan ECIAF serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data sekunder yang digunakan adalah Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 khusus Provinsi Sulawesi Barat. Jumlah sampel awal sebanyak 1573 unit, namun setelah dilakukan cleaning data outlier dan data missing tersisa sebanyak 719 unit untuk kemudian dilakukan analisis multivariat. Analisis yang digunakan adalah uji Regresi Logistik Ganda dengan metode complex samples. Ditemukan sebanyak 25,3% anak baduta mengalami gagal tumbuh berdasarkan CIAF dan sebanyak 26,1% berdasarkan ECIAF. Faktor yang mempengaruhi gagal tumbuh pada anak baduta berdasarkan CIAF adalah usia anak, tinggi badan ibu, berat badan lahir, status ekonomi, ketahanan pangan rumah tangga, dan IMD. Faktor yang mempengaruhi gagal tumbuh pada anak baduta berdasarkan ECIAF adalah usia anak, tinggi badan ibu, berat badan lahir, ketahanan pangan rumah tangga, dan IMD. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan gagal tumbuh pada anak baduta adalah usia anak, tinggi badan ibu, berat badan lahir, status ekonomi, ketahanan pangan rumah tangga, dan IMD.

Kata kunci : Gagal tumbuh, anak baduta, CIAF, ECIAF

Actions (login required)

View Item