Search for collections on Undip Repository

Efek Pemberian Vitamin D3 Terhadap Frekuensi Kejang pada Anak Penderita Epilepsi dengan Polifarmasi

Aprilyani, Setya Puspa and Putranti, Alifiani Hikmah and Rahmadi, Farid Agung (2024) Efek Pemberian Vitamin D3 Terhadap Frekuensi Kejang pada Anak Penderita Epilepsi dengan Polifarmasi. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (ABSTRAK)
SETYA PUSPA DEWI APRILYANI-22040319310001-TESIS-COVER-PENGESAHAN.pdf

Download (340kB)

Abstract

Latar belakang: Kondisi hipovitamin D sering terjadi pada anak dengan epilepsi. Hal ini salah satunya terkait efek dari Obat Anti Epilepsi (OAE). Penggunaan OAE, terutama polifarmasi dapat menurunkan kadar 25(OH)D serum. Vitamin D dapat memperbaiki peran neurotransmiter sehingga meningkatkan batas ambang kejang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan panduan pemberian vitamin D3 pada penderita epilepsi anak dengan polifarmasi.
Tujuan: Mengetahui efek pemberian vitamin D3 terhadap frekuensi kejang pada anak penderita epilepsi dengan polifarmasi.
Metode: Penelitian quasi-experimental dengan one-group pretest-posttest design terhadap 16 anak penderita epilepsi dengan polifarmasi usia 2-18 tahun di Klinik Neurologi Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang. Perlakuan berupa pemberian vitamin D3 selama 2 bulan dengan dosis yang di sesuaikan berdasarkan usia dan kadar 25(OH)D sebelum perlakuan. Dilakukan penilaian frekuensi kejang dalam 1 bulan terakhir, kadar 25(OH)D serum, status vitamin D sebelum dan setelah perlakuan.
Hasil: Terdapat perbedaan bermakna frekuensi kejang antara sebelum dan setelah perlakuan (p=0,019). Terdapat perbedaan bermakna frekuensi kejang pada subjek dengan status hipovitamin D sebelum perlakuan dan menjadi normal setelah perlakuan (p=0,016). Terdapat penurunan frekuensi kejang setelah perlakuan sebesar 55,42% dibandingkan dengan sebelum perlakuan pada pengamatan 1 bulan dan 76,36% pada pengamatan 2 bulan setelah pemberian vitamin D3 selama 2 bulan.
Kesimpulan: Pemberian vitamin D3 berhubungan dengan peningkatan kadar 25(OH)D serum dan penurunan frekuensi kejang. Pasien epilepsi dengan polifarmasi berisiko terjadi hipovitamin D. Pemberian vitamin D3 dalam kondisi hipovitamin D pada pasien epilepsi dengan polifarmasi secara bermakna dapat mengurangi frekuensi kejang.

Kata Kunci: Epilepsi, Polifarmasi, Hipovitamin D, Kadar 25(OH)D serum, Frekuensi kejang

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Epilepsi, Polifarmasi, Hipovitamin D, Kadar 25(OH)D serum, Frekuensi kejang
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 25 Mar 2024 06:28
Last Modified: 25 Mar 2024 06:28
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/22028

Actions (login required)

View Item View Item