Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN KEJADIAN DIARE BERULANG DAN PRAKTIK CTPS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PAGEREJO KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO

TAMIM, LUTHFI RAHADIAN (2024) HUBUNGAN KEJADIAN DIARE BERULANG DAN PRAKTIK CTPS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA PAGEREJO KECAMATAN KERTEK KABUPATEN WONOSOBO. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
REPO LUTHFI RAHADIAN.pdf - Published Version

Download (496kB)

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada balita yang masih banyak terjadi di dunia utamanya di Indonesia. Pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka tersebut masih jauh dari target prevalensi stunting nasional pada tahun 2024 sebesar 14%. Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu daerah dengan angka prevalensi stunting yang melebihi target prevalensi nasional yaitu sebesar 16,9%. Salah satu daerah lokus stunting di Kabupaten Wonosobo adalah Desa Pagerejo. Sebanyak 84 dari 421 balita di Desa Pagerejo mengalami stunting pada tahun 2023. Infeksi berulang seperti diare dan praktik personal hygiene ibu balita dapat menyebabkan kurangnya asupan gizi pada balita sehingga dapat menyebabkan stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare berulang dan praktik CTPS dengan kejadian stunting pada balita. Metode dari penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan desain penelitian case control dengan metode pengambilan sampel menggunakan random sampling sebanyak 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol. Instrumen pengumpulan data menggunakan microtoise, kuesioner dan lembar observasi, sedangkan teknik pengolahan data menggunakan uji Pearson Chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara frekuensi diare sering, frekuensi diare jarang, dan durasi diare lama dengan kejadian stunting. Frekuensi diare sering (p=0,015, OR = 4,167, CI 95% = 1,284-13,517), frekuensi diare jarang (P=0,042 OR = 2,991, CI 95% = 1,023-8,744), dan durasi diare lama (p=0,004, OR = 6,250, CI 95% = 1,694-23,066) dengan kejadian stunting. Sementara itu, tidak terdapat hubungan antara durasi diare singkat (p=0,087, OR = 2,448, dan 95% CI = 0,889-6,895) dan praktik CTPS (p=0,179, OR = 1,833, dan 95% CI = 0,755-4,455) dengan kejadian stunting. Faktor yang berisiko menyebabkan stunting adalah durasi diare singkat, frekuensi diare sering, dan frekuensi diare jarang.
Kata kunci: Stunting, balita, diare, CTPS

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Public Health
Divisions: Faculty of Public Health > Department of Public Health
Depositing User: endah nurkhayati
Date Deposited: 21 Mar 2024 01:53
Last Modified: 21 Mar 2024 01:53
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/21914

Actions (login required)

View Item View Item