AVRIMALIA, SHOLUH DISIT (2024) HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN SHOULDER IMPINGEMENT SYNDROME PADA ATLET RENANG PPLOP DAN PELATDA JAWA TENGAH. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO SHOLUH.pdf - Published Version Download (433kB)

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus diperhatikan untuk memastikan dan menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dalam bekerja. K3 dimanfaatkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam lingkup olahraga. Berdasarkan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional nomor 3 Tahun 2005 Pasal 5 menyatakan bahwa keolahragaan diselenggarakan dengan 8 prinsip, salah satunya yaitu prinsip keselamatan dan keamanan. Nyeri bahu merupakan nyeri musculoskeletal ketiga yang paling umum dilaporkan setelah nyeri pinggang dan lutut. Atlet renang termasuk yang paling sering mengalami nyeri bahu dengan tingkat prevalensi antara 40% hingga 91%. Selama karir mereka, nyeri bahu mempengaruhi sekitar 80% perenang. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan karakteristik individu dan beban kerja fisik terhadap keluhan Shoulder Impingement Syndrome. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 35 orang dengan metode total sampling yang kemudian dianalisis dengan analisis statistik chi-square. Hasil analisis bivariat dalam penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin dan beban kerja fisik terhadap keluhan Shoulder Impingement Syndrome. Akan tetapi, tidak terdapat hubungan antara usia, IMT, dan masa kerja terhadap keluhan Shoulder Impingement Syndrome.
Kata kunci : karakteristik individu, beban kerja fisik, Shoulder Impingement Syndrome, atlet renang

Actions (login required)

View Item