Tri Wahyudi, Raihan and Saraswati, Indah and Rohana, Evieta (2024) Molecular Docking Senyawa Golongan Flavonol sebagai ACE Inhibitor. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK-KTI-RAIHAN TRI WAHYUDI) ABSTRAK-KTI-RAIHAN TRI WAHYUDI.pdf Download (535kB)

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh penduduk di Indonesia. Senyawa kuersetin yang termasuk golongan senyawa flavonol memiliki khasiat untuk menurunkan hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode molecular docking untuk memprediksi potensi senyawa-senyawa golongan flavonol lainnya sebagai ACE-Inhibitor.
Tujuan: Untuk mengetahui potensi senyawa flavonol sebagai ACE Inhibitor dan tingkat toksisitas senyawa flavonol secara in silico.
Metode: Molecular docking dilakukan menggunakan aplikasi PLANTS untuk memprediksi potensi senyawa azaleatin, fisetin, galangin, kaempferol, myricetin, dan kuersetin secara in silico. Website ProTox-II digunakan untuk memprediksi toksisitas senyawa azaleatin, fisetin, galangin, kaempferol, myricetin, dan kuersetin secara in silico.
Hasil: Rata-rata skor docking terbaik yang diperoleh adalah -109,55±0,2 untuk Lisinopril sebagai ligan pembanding, -68,77±0,3 untuk kuersetin, -67,57±1,11 untuk azaleatin, -76,04±0,01 untuk fisetin, -66,82±0,03 untuk galangin, -65,10±0,42 untuk kaempferol, dan -70,63±0,01 untuk myricetin. Prediksi LD50 untuk mengetahui toksisitas senyawa flavonol adalah 5000 mg/kgBB untuk senyawa azaleatin; 3919 mg/kgBB untuk senyawa galangin dan kaempferol; 159 mg/kgBB untuk senyawa fisetin, myricetin dan kuersetin.
Kesimpulan: Keenam senyawa flavonol memiliki potensi sebagai ACE inhibitor yang lebih rendah dibandingkan ligan pembanding lisinopril. Senyawa fisetin, myricetin, dan kuersetin bersifat toksik jika tertelan, sedangkan azaleatin, galangin, dan kaempferol dapat berakibat bahaya jika tertelan.
Kata Kunci: Flavonol, molecular docking, uji in silico, ACE inhibitor.

Actions (login required)

View Item