AHMADINATA, FEBITA (2024) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH PESISIR PUSKESMAS BONANG 1, KABUPATEN DEMAK. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO FEBITA.pdf - Published Version Download (492kB)

Abstract

Prevalensi stunting di wilayah pesisir Puskesmas Bonang 1, Kabupaten Demak sebesar 15,4% pada tahun 2023. Masyarakat pesisir cenderung menjual hasil tangkapan laut daripada dikonsumsi untuk keluarga. Kemiskinan membuat masyarakat pesisir memberikan makanan seadanya kepada anak meskipun memiliki hasil laut yang melimpah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah pesisir Puskesmas Bonang 1. Penelitian dengan desain kasus kontrol ini dilakukan pada 51 anak stunting secara purposive sampling dan 51 anak tidak stunting dengan mencocokan usia dan jenis kelamin. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, SQ-FFQ dan pengukuran TB anak dengan stadiometer. Data dianalisis dengan uji Chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa faktor risiko kejadian stunting adalah tingkat kecukupan energi yang kurang (OR=6,05), tingkat kecukupan protein yang kurang (OR=3,83), riwayat ISPA (OR=5,86), riwayat BBLR (OR=4,4), riwayat ASI non eksklusif (OR=2,81), dan sarana jamban tidak layak (OR=2,64). Faktor determinan kejadian stunting adalah tingkat kecukupan energi yang kurang (OR=6,68). Saran bagi Puskesmas Bonang 1 agar memberikan edukasi kepada ibu untuk meningkatkan frekuensi makan anak, memanfaatkan ikan sebagai sumber protein, menghindari merokok dalam rumah serta edukasi PMBA.
Kata kunci : faktor risiko, stunting, Demak, pesisir, tingkat kecukupan energi, infeksi saluran pernapasan atas

Actions (login required)

View Item