Search for collections on Undip Repository

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI FOSFOMYCIN DAN EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT, KADAR NITRIT, DAN KADAR LAKTOFERIN URIN PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) MODEL INFEKSI SALURAN KEMIH

Sutriono, Sutriono and Sri Lestari, Endang and Nugroho, Eriawan Agung (2023) PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI FOSFOMYCIN DAN EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT, KADAR NITRIT, DAN KADAR LAKTOFERIN URIN PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) MODEL INFEKSI SALURAN KEMIH. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (SUTRIONO-22010122410017-TESIS-ABSTRAK)
SUTRIONO-22010122410017-TESIS-ABSTRAK.pdf

Download (27kB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri pada kandung kemih, merupakan infeksi kedua tersering pada tubuh. Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menyatakan kasus ISK sebesar 180.000 per tahun. Tata laksana ISK lini pertama adalah pemberian fosfomisin. Untuk menekan resistensi antibiotik, pemakaian kombinasi antibiotik dengan obat herbal terbukti memperbaiki gejala klinis. Studi menunjukkan sambiloto (Andrographis paniculata) berpotensi menjadi agen antimikroba dan antiinflamasi.
Metode: Post-test only control group design. 30 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) betina diambil dengan metode simple random sampling dan dibagi menjadi kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP) dan kelompok perlakuan (P1, P2, P3, P4). Semua kelompok diinduksi 1 cc inokulum E. coli (0.5 Standar Mc Farland) secara transurethral. KN tanpa perlakuan, KP mendapatkan fosfomisin 54 mg, P1 mendapatkan ekstrak A. paniculata 100 mg/kgBB, P2 200 mg/kgBB, P3 kombinasi fosfomisin 54 mg dan A. paniculata 100 mg/kgBB, P4 kombinasi fosfomisin 54 mg dan A. paniculata 200 mg/kgBB. Jumlah leukosit dihitung pada mikroskop, kadar nitrit dengan dipstik, dan kadar laktoferin dengan metode ELISA.
Hasil: Kombinasi fosfomisin dan ekstrak A. paniculata menyebabkan penurunan jumlah leukosit dan kadar nitrit dibandingkan kelompok terapi tunggal, khususnya pada kelompok yang mendapat fosfomisin 54 mg dan ekstrak A. paniculata 200 mg/kgBB (p<0,001). Tidak terdapat perbedaan kadar laktoferin yang bermakna pada seluruh kelompok penelitian (p>0,05).
Kesimpulan: Kombinasi A. paniculata 200 mg/kgBB dengan fosfomisin 54 mg menghasilkan penurunan jumlah leukosit dan kadar nitrit yang lebih baik dibandingkan dengan terapi tunggal, sedangkan penurunan kadar laktoferin tidak bermakna pada seluruh kelompok
Kata kunci: ISK, A. paniculata, fosfomisin, Jumlah Leukosit, Kadar Nitrit, Kadar Laktoferin

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: ISK, A. paniculata, fosfomisin, Jumlah Leukosit, Kadar Nitrit, Kadar Laktoferin
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program in Biomedical Science
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 28 Feb 2024 06:44
Last Modified: 28 Feb 2024 06:44
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/21462

Actions (login required)

View Item View Item