OKTAVIANA, RIA RINDIKA and Saptono, Hendro and Njatrijani, Rinitami (2024) TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ATAS MUSNAHNYA BARANG PADA KAPAL KARGO MV MENTARI CRYSTAL DI DERMAGA DOMESTIK TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA OLEH NAHKODA. _005 Dagang 2024. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - cover.pdf Download (1MB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - abstrak.pdf Download (605kB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (594kB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (575kB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (675kB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (524kB)
	Text RIA RINDIKA OKTAVIANA - dapus.pdf Download (687kB)

Abstract

Dalam dunia Bisnis, keberadaan Transportasi memiliki peran yang sangat amat penting. Yang mana transportasi berfungsi untuk mengantarkan barang atau penumpang ke suatu tempat dalam keadaan selamat, utuh, tidak berubah bentuk dan tidak berkurang suatu apapun. Artinya, tujuan dari transportasi itu sendiri adalah agar orang dan barang yang diangkut tersebut dalam kondisi yang sama dari tempat awal sebelum keberangkatan hingga tempat tujuan akhir transportasi. Melihat kondisi geografis Negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang jarak antarpulau nya terpisahkan oleh lautan mengharuskan Negara Indonesia mengandalkan Transportasi Laut, terutama dalam hal pengangkutan barang. Semakin hari jumlah peminat muatan penumpang transportasi laut semakin sedikit. Dibandingkan pengangkutan orang melalui transportasi laut, orang akan lebih memilih menggunakan transportasi udara. Tetapi, semakin hari jumlah penumpang barang transportasi laut semakin meningkat. Dalam keberjalanan pengangkutan melalui transportasi laut tak selamanya berjalan lancar sesuai harapan dan tujuan dari transportasi itu sendiri. Tak dapat dipungkiri pula bahwa Transportasi Laut memiliki resiko yang besar, salah satunya adalah peristiwa kapal tenggelam. Akibat dari peristiwa kapal tenggelam adalah ikut tenggelamnya pula orang dan barang yang diangkut dalam kapal tersebut. Yang mana peristiwa tersebut menimbulkan tanggung jawab dan akibat hukum bagi pengangkut.
Penulisan hukum mengenai tanggung jawab pengangkut atas musnahnya barang ini memakai pendekatan yuridis normatif berupa produk perilaku hukum. Contohnya seperti pengkajian rancangan undang-undang. Fokus utamanya adalah pada hukum yang dianggap sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat, menjadi pedoman perilaku setiap individu. Oleh karena itu, penelitian hukum normatif menitikberatkan pada penyusunan inventaris hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam kasus konkret, sistematika hukum, tingkat sinkronisasi hukum, perbandingan hukum, dan sejarah hukum. Tanggung jawab pengangkut atas peristiwa kapal tenggelam beserta orang dan barang yang ikut tenggelam pula sehingga orang dan barang yang tenggelam tersebut menjadi berubah bentuk/musnah/hilang/tidak selamat serta mengalami resiko-resiko lainnya itu perlu dipertanggungjawabkan agar kembali pada keadaan semula, keadaan yang sama seperti sebelum terjadinya peristiwa tersebut. Ketentuan yang berkaitan dengan tanggung
jawab pengangkutan laut bersumber pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan di dalam Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang memuat pengaturan tentang transportasi laut sebanyak 345 pasal, yaitu mulai dari Pasal 309-754.
Kata Kunci: Bisnis Transportasi, Transportasi Laut, Tanggung Jawab, Pengangkutan Laut, Muatan Orang dan Barang, Muatan Barang, Kapal Tenggelam

Actions (login required)

View Item