Laily, Auliana Nuriyatul (2022) ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN MIJEN. Diploma thesis, Universitas Diponegoro.

Text TA_AULIANA NURIYATUL LAILY_PWK.pdf - Published Version Download (7MB)

Abstract

Jumlah penduduk perkotaan yang semakin meningkat yang menyebabkan supply dan demand akan lahan permukiman semakin meningkat. Pusat kegiatan beralih ke arah pinggiran kota untuk mengurangi adanya pemusatan kegiatan di pusat kota sehingga terjadi alih fungsi lahan di pinggiran Kota Semarang salah satunya adalah Kecamatan Mijen. Hal ini mengakibatkan berbagai permasalahan diantaranya adalah penurunan daya dukung lingkungan untuk permukiman. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan penggunaan lahan dan daya dukung lingkungan permukiman di Kecamatan Mijen tahun 2002, 2012, dan 2020.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam pengolahan data. Teknik pengumpulan data interpretasi peta dilakukan secara primer dengan menggunakan teknik digitasi on screen dan sekunder berupa telaah dokumen serta peta. Teknik analisis yang digunakan berupa analisis spasial berupa digitasi on screen dan overlay; analisis akurasi interpretasi citra; analisis fungsi kawasan yang menghasilkan kawasan budidaya, penyangga, dan lindung; analisis wilayah limitasi berupa kawasan rawan bencana gerakan tanah dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B); serta analisis daya dukung lingkungan permukiman yang menghasilkan besaran persentase liputan bangunan di Kecamatan Mijen.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Kecamatan Mijen yang memiliki luas lahan sebesar 5657,28 Ha memiliki penggunaan lahan terbesar berupa kebun campuran baik tahun 2002 sebesar 2331,15 Ha, tahun 2012 sebesar 2005,07 Ha, dan 2020 sebesar 1916,01 Ha. Perubahan lahan ini dikarenakan Kecamatan Mijen diperuntukkan sebagai kawasan permukiman menurut RTRW Kota Semarang tahun 2011-2031 yang mana salah satu bentuk peruntukkannya berupa Kawasan Bukit Semarang Baru (BSB City). Pada tahun 2002 hingga 2012, lahan yang banyak berkurang adalah lahan kebun campuran sebesar 326,08 Ha, sementara lahan yang bertambah adalah lahan untuk perumahan sebesar 165,86 Ha dan tegalan/ladang sebesar 185,70 Ha. Sementara itu, di tahun 2012 hingga tahun 2020 permukiman tetap naik luasnya sebesar 198,37 Ha dan lahan kebun campuran mengalami penurunan seluas 215,75 Ha.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan luas lahan yang sesuai untuk permukiman mengalami penurunan dari tahun 2002 hingga tahun 2020. Dari hasil analisis daya dukung lingkungan dengan metode liputan bangunan (building coverage) diperoleh bahwa 7 dari 14 kelurahan di Kecamatan Mijen pada tahun 2020 melebihi batas optimum daya dukung lingkungan permukiman (70%). Daya dukung dari tahun 2002 sampai 2020 terdapat 5 kelurahan yang mengalami perubahan daya dukung lingkungan diantaranya Kelurahan Cangkiran, Jatibarang, Polaman, Purwosari, dan Tambangan. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilakukan beberapa pertimbangan diantaranya adalah pemanfaatan lahan akan lebih baik memperhatikan penggunaan lahan di wilayah tersebut apakah sifatnya dapat dialihfungsikan atau tidak. Selain penggunaan lahan, harus memperhatikan kondisi fisik wilayah seperti rawan bencana, kelerengan serta jenis tanah yang mampu mempengaruhi pondasi dari bangunan tersebut. Di sisi lain, pembangunan suatu permukiman harus memperhatikan fungsi kawasan, apakah kawasan tersebut dapat digunakan sebagai lahan permukiman atau dilindungi.
Kata-kunci: Perubahan Penggunaan Lahan, Daya Dukung Lingkungan Permukiman, Ruang Terbuka

Actions (login required)

View Item