putri, indira millenia and Probosari, Enny and ADJI, RADEN MAS SOERJO (2022) FAKTOR RISIKO TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 60 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO TAHUN 2022. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (abstract Indonesia-KTI) abstrak indonesia-KTI.pdf Download (62kB)

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan tinggi/panjang di bawah standar usia dan jenis kelamin, umum terjadi di Semarang Utara, khususnya di Kelurahan Bandarharjo. Faktor risiko yaitu berat badan lahir rendah (BBLR), pendidikan ibu, asupan protein/energi yang tidak memadai, pendapatan keluarga rendah, pemberian MP-ASI tidak sesuai, dan riwayat ASI eksklusif yang kurang.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor stunting pada balita Bandarharjo.
Metode: Penelitian observasional analitik kasus-kontrol dengan 122 balita berusia 24-60 bulan.
Hasil: Asupan protein yang defisit (OR 12,61, p=0,000) serta asupan energi yang defisit (OR 8,05, p=0.000) berkorelasi signifikan dengan risiko stunting yang lebih tinggi. Pemberian ASI <6 bulan (OR 6,44, p=0.001) berhubungan signifikan dengan risiko stunting yang lebih tinggi dibanding anak yang diberi ASI ≥ 6 bulan. Anak yang tidak diberikan MP-ASI tepat waktu berisiko lebih tinggi (OR 6,31, p=0,000) untuk terkena stunting. Anak dengan ibu berpendidikan rendah lebih berisiko (OR 1,69,p=0,147) Anak dengan keluarga yang berpendapatan bulanan ≤ 2,8 juta lebih berisiko (OR 5,10, p=0,027) untuk mengalami stunting.
Kesimpulan: Asupan protein dan energi yang defisit, riwayat ASI eksklusif, pemberian MP-ASI, dan pendapatan memengaruhi stunting di Kelurahan Bandarharjo.
Kata Kunci: stunting, balita, riwayat BBLR, asupan protein/energi, pemberian ASI, pemberian makan pendamping, pemahaman ibu, pendapatan, faktor risiko.

Actions (login required)

View Item