KHASANAH, ANIS KHUSWATUN (2023) PENGARUH EKSTRAK KASAR DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L) DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS DAN SINTASAN LARVA (23da414) IKAN NILEM (Osteochilus hasselti). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Anis Khuswatun Khasanah 23da414.pdf Download (362kB)

Abstract

ABSTRAK

(Anis Khuswatun Khasanah. 26020119130097. Pengaruh Ekstrak Kasar Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Daya Tetas dan Sintasan Nilem (Osteochilus hasselti). Sarjito & Diana Chilmawati).

Ikan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan komoditas ikan air tawar yang cukup populer di Indonesia. Salah satu masalah yang dapat menyebabkan penurunan produksi pada budidaya ikan nilem yaitu serangan jamur Saprolegnia sp. pada saat proses penetasan telur karena dapat menyebabkan embrio tidak berkembang sehingga telur membusuk dan tidak menetas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan jamur tersebut yaitu dengan merendam telur ikan nilem dengan ekstrak kasar daun ketapang (Terminalia catappa) karena mengandung senyawa aktif tanin, saponin dan flavonoid yang dapat berperan sebagai antijamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun ketapang terhadap daya tetas dan sintasan larva ikan nilem serta mengetahui konsentrasi ekstrak kasar daun ketapang yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (0 ml/l), perlakuan B (1 ml/l), perlakuan C (2 ml/l), dan perlakuan D (3 ml/l). Variabel yang diukur meliputi prevalensi jamur, embriogenesis, daya tetas telur (HR), waktu penyerapan kuning telur, sintasan
(SR), dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perendaman ekstrak kasar daun ketapang berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap prevalensi jamur, daya tetas, dan sintasan larva ikan nilem, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap waktu penyerapan kuning telur. Prevalensi jamur terendah padperlakuan D sebesar 5,33±1,15. Perlakuan D juga memberikan nilai hatching rate tertinggi yaitu 92±2%. Waktu penyerapan kuning telur ikan nilem tercepat pada perlakuan C (94,33±1,53 jam). Sintasan larva ikan nilem tertinggi pada perlakuan D sebesar 92,65±2,51%. Kualitas air (suhu, pH, DO) masih berada pada kisar layak untuk larva ikan nilem. Konsentrasi ekstrak kasar daun ketapang terbaik, yang diperoleh yaitu 3 ml/l.
Kata kunci: Daun ketapang, ikan nilem, daya tetas, sintasan, Saprolegnia sp.

ABSTRACT

(Anis Khuswatun Khasanah. 26020119130097. The Effect of Crude Extract of Ketapang Leaves (Terminalia catappa L) with Different Concentration on the Hatchability and Survival of Nilem Fish Larvae (Osteochilus hasselti).Sarjito & Diana Chilmawati).

Nilem (Osteochilus hasselti) is a freshwater fish commodity that is quite popular in Indonesia. One of the problems that can cause a decrease in production in nilem fish farming is the attack of the fungus Saprolegnia sp.During the egg hatching process because it can cause the embryo not to develop so that the egg rots and does not hatch. One of the efforts that can be made to prevent the attack of the fungus is to soak nilem eggs with crude extract of ketapang leaves (Terminalia catappa) because it contains active compounds of tannins, saponins and flavonoids that can act as antifungals. The purpose of this study was to determine the effect of crude ketapang leaf extract on hatchabilit and survival of nilem fish larvae and determine the best concentration of crude ketapang leaf extract. This study used a Complete Randomized Design (RAL) with treatments with 3 repeats, namely treatment A (0 ml / l), treatment B (1 ml / l), treatment C (2 ml / l), and treatment D (3 ml/l). Variables measured include fungal prevalence, embryogenesis, egg hatchability (HR), yolk absorption time, survival (SR), and water quality. The results showed that soaking crude extract of ketapang leaves had a significant effect (P<0,05) on the prevalence of fungus, hatchability, and survival of tilapia larvae, but did not have a real effect (P>0,05) on the absorption time of egg yolk. The lowest prevalence of fungal in treatment D was 5.33±1.15%. Treatment D also gave the highest hatching rate value of 92±2%. The fastest absorption time of nilem egg yolk in treatment C (94.33±1.53 hours). The survival rate of nilem larvae was highest in treatment D of 92.65±2.51%. Water quality (temperature, pH, DO) is still in the range suitable for nilem larvae. The best crude extract concentration of ketapang leaves obtained is 3 ml/l.
Keywords: Ketapang leaf, tilapia, hatchability, survival rate, Saprolegnia sp.

Actions (login required)

View Item