SYIFA, SYAFIA NUR (2024) ANALISIS FAKTOR AIR DAN SANITASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAWANG KABUPATEN BATANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO SYAFIA.pdf - Published Version Download (371kB)

Abstract

Stunting secara tidak langsung disebabkan oleh buruknya kondisi lingkungan seperti air bersih dan sanitasi. Prevalensi stunting di Kabupaten Batang pada tahun 2022 sebesar 23,5% dimana tertinggi terdapat di Kecamatan Bawang (28,64%). Banyak warga di Kabupaten Batang yang masih melakukan buang air besar sembarangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan faktor air dan sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bawang Kabupaten Batang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol. Sampel penelitian terdiri dari 35 responden kasus dan 35 responden kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi pada ibu baduta. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis sumber air bersih (p=0,573), pengelolaan air minum (p=0,526) dengan kejadian diare pada baduta. Ada hubungan antara kepemilikan jamban sehat (p=0,05) dengan kejadian diare (OR=3,125; CI 95%=1,121 hingga 8,712). Tidak terdapat hubungan antara jenis sumber air bersih (p=0,318), pengelolaan air minum (p=0,751), kepemilikan jamban sehat (p=0,336) dengan kejadian stunting. Ada hubungan antara riwayat infeksi diare (p=0,006) dengan kejadian stunting (OR=5,118; CI 95%=1,702 hingga 15,389). Tidak tersedianya jamban yang sehat merupakan faktor risiko terjadinya diare pada baduta dan riwayat infeksi diare merupakan faktor risiko terjadinya stunting pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Bawang Kabupaten Batang.

Kata kunci : stunting, baduta, sanitasi, air, diare

Actions (login required)

View Item