CHAIRUNNISA, SYARIFAH SHAHNAZ (2023) EFEKTIVITAS RUMPUT LAUT Gracilaria sp. SEBAGAI AGEN FITOREMEDIATOR LIMBAH PEMELIHARAAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) SECARA SUPER INTENSIF (23dik380). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Syarifah Shahnaz C 23dik380.pdf Download (276kB)

Abstract

ABSTRAK
(Syarifah Shahnaz Chairunnisa. 26040119120007. Efektivitas Rumput Laut Gracilaria sp. sebagai Agen Fitoremediator Limbah Pemeliharaan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) secara Super Intensif. Sunaryo dan Retno Hartati).
Budidaya udang secara super intensif merupakan sistem budidaya dengan padat tebar dan produktivitas yang sangat tinggi. Pemberian pakan secara berlebihan menjadi faktor terjadinya penurunan terhadap kualitas air dalam media pemeliharaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu pemeliharaan kualitas air pada tambak udang yaitu menerapkan fitoremediasi dengan rumput laut Gracilaria sp. sebagai tumbuhan fitoremediator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian bobot penebaran Gracilaria sp. yang berbeda sebagai fitoremediator pada media pengamatan yang berisi limbah pemeliharaan udang vannamei terhadap konsentrasi amonia (NH₃), nitrit (NO₂⁻), nitrat (NO₃⁻), dan fosfat (PO₄⁻). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Mei 2023 di Laboratorium Budidaya Perairan dan Laboratorium Kimia Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pengamatan dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan pada masing-masing pelakuan. Pemberian bobot penebaran Gracilaria sp yang berbeda berpengaruh terhadap penyerapan konsentrasi amonia (NH₃), nitrit (NO₂⁻), nitrat (NO₃⁻), dan fosfat (PO₄⁻). Penyerapan amonia (NH₃) tertinggi pada perlakuan A (25 g rumput laut) yaitu 0,001086 mg/L/hari dan terendah pada perlakuan B (75 g rumput laut) yaitu 0,00009 mg/L/hari. Penyerapan nitrit (NO₂⁻) tertinggi pada perlakuan A (25 g rumput laut) 0,0010165 mg/L/hari dan terendah pada perlakuan D (125 g rumput laut) yaitu 0,000192 mg/L/hari. Penyerapan nitrat (NO₃⁻) tertinggi pada perlakuan A (25 g rumput laut) yaitu 0,104491 mg/L/hari dan terendah pada perlakuan C (125 g rumput laut) yaitu 0,072913 mg/L/hari. Penyerapan fosfat (PO₄⁻) tertinggi pada perlakuan A (25 g rumput laut) yaitu 0,002538 mg/L/hari dan terendah pada perlakuan C (125 g rumput laut) yaitu 0,00032 mg/L/hari. Berdasarkan hasil perhitungan penyerapan Gracilaria sp. maka pemberian rumput laut yang efektif sebagai fitoremediator pada media limbah pemeliharaan udang vannamei adalah sebanyak 25 g karena memiliki laju penyerapan yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.
Kata Kunci: Budidaya Tambak, Fitoremediasi, Gracilaria sp., Udang Vannamei

ABSTRACT
(Syarifah Shahnaz Chairunnisa. 26040119120007. Effectiveness of Gracilaria sp. Seaweed as a Phytoremediator Agent of Super Intensive Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) Rearing Waste. Sunaryo and Retno Hartati).
Super intensive shrimp farming is a farming system with very high stocking density and productivity. Excessive feeding is a factor in the decline in water quality in the maintenance medium. One of the efforts that can be done to help maintain water quality in shrimp ponds is to apply phytoremediation with Gracilaria sp. seaweed as a phytoremediator plant. The purpose of this study was to determine the effectiveness of different Gracilaria sp. stocking weights as a phytoremediator in observation media containing vannamei shrimp rearing waste on ammonia (NH₃), nitrite (NO₂⁻), nitrate (NO₃⁻), and phosphate (PO₄⁻) concentrations. This research was conducted from March to May 2023 at the Aquaculture Laboratory and Chemistry Laboratory of Raja Ali Haji Maritim University, Tanjungpinang City, Riau Islands. Observations were made using the Completely Randomized Design (RAL) method consisting of 4 treatments with 3 repetitions in each treatment. The provision of different Gracilaria sp stocking weights affects the absorption of ammonia (NH₃), nitrite (NO₂⁻) nitrate (NO₃⁻) and phosphate (PO₄⁻) concentrations. Ammonia (NH₃) absorption was highest in treatment A (25 g seaweed) at 0.001086 mg/L/day and lowest in treatment B (75 g seaweed) at 0.00009 mg/L/day. Nitrite (NO₂⁻) absorption was highest in treatment A (25 g seaweed) at 0.0010165 mg/L/day and lowest in treatment D (125 g seaweed) at 0.000192 mg/L/day. Nitrate absorption (NO₃⁻) was highest in treatment A (25 g seaweed) at 0.104491 mg/L/day and lowest in treatment C (125 g seaweed) at 0.072913 mg/L/day. Absorption of phosphate (PO₄⁻) was highest in treatment A (25 g seaweed) which was 0.002538 mg/L/day and lowest in treatment C (125 g seaweed) which was 0.00032 mg/L/day. Based on the results of the calculation of the absorption of Gracilaria sp. then the effective provision of seaweed as a phytoremediator in the waste media of vannamei shrimp rearing is as much as 25 g because it has a higher absorption rate than other treatments.
Keywords: Aquaculture, Phytoremediation, Gracilaria sp., Vannamei Shrimp

Actions (login required)

View Item