WAHYONO UNDAP, MARTHIN WAHYU BETHARA (2023) PENGARUH FENOMENA INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD) NEGATIF KUAT TAHUN 2016 TERHADAP VARIABEL UPWELLING DI SEPANJANG PERAIRAN SELATAN JAWA (23dos368). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text MARTHIN WAHYONO 23dos368.pdf Download (282kB)

Abstract

ABSTRAK
(Marthin Wahyu Bethara Wahyono Undap. 26050119130060. Pengaruh Fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) Negatif Kuat Tahun 2016 Terhadap Variabel Upwelling Di Sepanjang Perairan Selatan Jawa. Agus Anugroho Dwi Suryoputro dan Anindya Wirasatriya).
Perairan Selatan Jawa menjadi salah satu perairan yang memiliki hubungan erat dengan Samudera Hindia terlebih fenomena yang ada di atas permukaan laut seperti Indian Oceanic Dipole. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh Indian Oceanic Dipole (IOD) kuat tahun 2016 terhadap variabel Upwelling yaitu suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Selatan Jawa. Penelitian ini dikaji menggunakan pendekatan kuantitatif untuk memproses data secara klimatologi, anomali serta analisis korelasi selama 15 tahun (2007-2021). Data yang digunakan meliputi suhu permukaan laut (OISST), angin (ASCAT), indeks IOD (DMI), klorofil-a (OC-CCI), dan sea level anomali (altimetri). Hasil temuan menunjukkan bahwa IOD negatif kuat tahun 2016 memiliki dampak yang cukup signifikan pada suhu permukaan laut yang membuat perairan ini menjadi lebih hangat. Dampak yang paling terlihat melalui peta anomali suhu permukaan laut dimana tahun 2016 ini sepanjang tahun mengalami anomali positif dengan nilai 2°C lebih panas dari rerataan klimatologi. Nilai klorofil-a di perairan ini juga turun drastis yang jika dilihat dari peta anomali memiliki nilai 0,2 mg/m³ lebih rendah dari rerataan klimatologi khususnya pada bulan upwelling. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya penjalaran gelombang kelvin dari Samudera Hindia menuju Perairan Selatan Jawa yang membawa suhu hangat dan menyebabkan peristiwa downwelling (downwelling kelvin wave). Hal ini membuat variabilitas klorofil-a di perairan permukaan masuk ke perairan dalam sehingga tidak terlihat di permukaan. Hasil dari analisis juga mengungkapkan pada tahun 2016 adanya hubungan yang kuat antara IOD-SPL (R=0,77011608), IOD-klorofil-a (R=-0,15061038) dan SPLklorofil-a (R=-0,046).
Kata kunci: Suhu permukaan Laut, Klorofil-a, IOD, Perairan Selatan Jawa, Gelombang Kelvin

ABSTRACT
(Marthin Wahyu Bethara Wahyono Undap. 26050119130060. Influence of the Strong Negative Indian Ocean Dipole (IOD) Phenomenon in 2016 on Upwelling Variables Along the Southern Waters of Java. Agus Anugroho Dwi Suryoputro and Anindya Wirasatriya)
The waters of Southern Java are one of the waters that have a close relationship with the Indian Ocean, especially phenomena that exist above sea level such as the Indian Oceanic Dipole. This study aims to reveal the influence of the strong Indian Oceanic Dipole (IOD) in 2016 on the Upwelling variable, namely sea surface temperature and chlorophyll-a in the Southern Java Waters. This research was studied using a quantitative approach to processing data in terms of climatology, anomalies and correlation analysis for 15 years (2007-2021). The data used includes sea surface temperature (OISST), wind (ASCAT), IOD index (DMI), chlorophyll-a (OC-CCI), and sea level anomaly (altimetry). The findings show that the strong negative IOD in 2016 had a significant impact on sea surface temperatures which made these waters warmer. The most visible impact is through the sea surface temperature anomaly map where in 2016 throughout the year it experienced a positive anomaly with a value of 2°C hotter than the climatological average. The value of chlorophyll-a in these waters has also dropped drastically which, when viewed from the anomaly map, has a value of 0.2 mg/m³ lower than the climatological average, especially during the upwelling month. The result of this research is the discovery of the propagation of kelvin waves from the Indian Ocean to the Southern Java waters which bring warm temperatures and cause downwelling events (downwelling kelvin waves). This causes the variability of chlorophyll-a in surface waters to enter deep waters so that it is not visible on the surface. The results of the analysis also revealed that in 2016 there was a strong relationship between IOD-SPL (R=0.77011608), IOD-chlorophyll-a (R=- 0.15061038) and SPL-chlorophyll-a (R=-0.046).
Keywords: Sea Surface Temperature, Cholorophyll-a, IOD, South Java Waters, Kelvin waves

Actions (login required)

View Item