OKTAVIANI, VITA (2023) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA PADA BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DENGAN PENAMBAHAN ENZIM FITASE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN (23da328). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

	Text VITA OKTAVIANI 23da328.pdf Download (671kB)
	Text 1. Pendahuluan vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) | Request a copy
	Text 2. Tinjauan pustaka vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (155kB) | Request a copy
	Text 3. Materi dan Metode vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (229kB) | Request a copy
	Text 4. Hasil dan Pembahasan vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (224kB) | Request a copy
	Text 5. Kesimpulan vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (43kB) | Request a copy
	Text 6. Daftar Pustaka vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (76kB) | Request a copy
	Text 7. Lampiran dan Riwayat hidup vita.pdf Restricted to Repository staff only Download (624kB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK

(Vita Oktaviani. 26020119120007. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Yang Berbeda Pada Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Dengan Penambahan Enzim Fitase Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan. Diana Chilmawati dan Dewi Nurhayati).

Permasalahan umum yang terjadi pada budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias sp.) adalah pakan. Pakan sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan benih ikan lele sangkuriang. Semakin kecil ukuran ikan maka frekuensi pemberian pakannya semakin sering. Semakin kecil kapasitas lambung semakin cepat pula waktu untuk mengosongkan lambung, sehingga frekuensi pemberian pakan yang dibutuhkan lebih sering sehingga pertumbuhannya akan semakin cepat. Bahan baku pakan buatan ikan mengandung zat anti nutrisi berupa asam fitat. Enzim fitase dalam pakan buatan dapat meningkatkan penyerapan dan mengatur ekskresi nutrien (fosfor, nitrogen, dan mineral) serta dapat menghidrolisis asam fitat dalam pakan ikan menjadi inositol dan asam fosfat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh frekuensi pemberian pakan serta menentukan frekuensi pemberian pakan dengan penambahan enzim fitase yang memberikan pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan frekuensi dalam pemberian pakan pada benih ikan lele sangkuriang sebanyak 1x sehari, 2x sehari, 3x sehari, dan 4x sehari. Ikan uji yang digunakan berukuran 1,84±0,17 gram/ekor. Ikan lele sangkuriang dipelihara dalam hapa berukuran 50x50x60 cm sebanyak 12 wadah dengan padat tebar 20 ekor/hapa yang dipelihara selama 42 hari. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan frekuensi pemberian pakan dengan penambahan fitase memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai TKP, FCR, EPP, PER, dan RGR tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Frekuensi terbaik dengan penambahan enzim fitase pada pakan terhadap EPP, FCR, PER adalah 2x sehari dengan nilai 93,22±3,05%; 0,92±0,06; dan 2,89±0,10%. Frekuensi terbaik dengan penambahan enzim fitase pada pakan terhadap RGR adalah 4x sehari dengan nilai 11,37±0,26%/hari.

Kata Kunci: Benih ikan lele sangkuriang (C. gariepinus), Enzim Fitase, Frekuensi Pemberian Pakan.

ABSTRACT

(Vita Oktaviani. 26020119120007. The Effect of Different Feeding Frequency on Sangkuriang Catfish Seed (Clarias gariepinus) With the Addition of Phytase Enzyme on Growth and Efficiency of Feed Utilization. Diana Chilmawati and Dewi Nurhayati).

Common problems that occur in Sangkuriang catfish farming (Clarias sp. ) is feed. Feed is very influential on the growth rate of sangkuriang catfish. The smaller the size of the fish, the more frequent the frequency of feeding. The smaller the capacity of the stomach, the faster the time to empty the stomach, so that the frequency of feeding needed is more frequent so that its growth will be faster. Fish feed raw materials contain anti-nutritional substances in the form of phytic acid. Phytase enzymes in artificial feed can increase absorption and regulate the excretion of nutrients (phosphorus, nitrogen, and minerals) and can hydrolyze phytic acid in fish feed into inositol and phosphoric acid. The purpose of this study is to examine the effect of feeding frequency and determine the frequency of feeding with the addition of phytase enzymes that provide growth and efficiency in the best utilization of Sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) feed. This study used a complete randomized design (RAL) consisting of 4 treatments with 3 repeats. The treatment used in this study was the difference in frequency in feeding Sangkuriang catfish as much as 1x a day, 2x a day, 3x a day, and 4x a day. The test fish used measured 1.84±0.17 grams/head. Sangkuriang catfish are kept in hapa measuring 50x50x60 cm as many as 12 containers with a dense stocking of 20 heads/hapa which are kept for 42 days. The results showed that the difference in frequency of feeding with the addition of phytase had a real effect (P<0.05) on the value of TKP, FCR, EPP, PER, and RGR but did not have a real effect (P>0.05) on SR. The best frequency with the addition of phytase enzyme in feed 2x a day with a value of 93.22±3.05%; 0.92±0.06; and 2.89±0.10%. The best frequency with the addition of phytase enzyme in feed to RGR is 4x a day with a value of 11.37±0.26% / day.

Keywords: Sangkuriang catfish (C. gariepinus), phytase enzymes, feeding frequency.

Actions (login required)

View Item