IKHTIARINO, SATRIO (2023) MITIGASI BENCANA BANJIR ROB DENGAN SISTEM MONITORING PASANG SURUT BERBASIS INTERNET OF THINGS DI DESA TIMBULSLOKO KABUPATEN DEMAK (23dik312). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Satrio Ikhtiarino 23dik312.pdf Download (706kB)

Abstract

ABSTRAK
(Satrio Ikhtiarino, 26040119140152. Mitigasi Bencana Banjir Rob Dengan
Sistem Monitoring Pasang Surut Berbasis Internet of Things Di Desa Timbulsloko
Kabupaten Demak. Ali Djunaedi dan AB Susanto).
Pesisir Demak khususnya Kecamatan Sayung sering mengalami bencana
banjir rob yang menyebabkan terjadinya genangan lahan yang berdampak pada
lingkungan dan penurunan muka tanah. Banjir rob merupakan bencana yang terjadi
karena naiknya permukaan air laut atau disebut dengan pasang tertinggi sehingga
air laut meluap ke daratan. Besarnya dampak dan kerugian yang dapat terjadi
diperlukannya sistem mitigasi bencana rob untuk mempermudah masyarakat untuk
melakukan evakuasi dini. Metode yang digunakan adalah Internet of Things (IoT)
guna mendapatkan tinggi muka air secara real-time. Prinsip kerja dari IoT yaitu
merekam tinggi air laut menggunakan sensor yang kemudian data akan terkirim
langsung ke website (ThingSpeak) secara terus menerus. Periode pengukuran
dilakukan pada tanggal 9 Maret hingga 8 April 2023. Data yang didapatkan adalah
nilai LLWL, MSL, HHWL dan nilai Formzahl. Nilai LLWL 0,13 meter, MSL 0,51
meter, HHWL 1,13 meter dan Formzahl 2,15. Berdasarkan nilai Formzahl yang
didapatkan, perairan Desa Timbulsloko memiliki tipe pasang surut Campuran
Condong ke Harian Tunggal. Data yang diperoleh tinggi muka air tertinggi bernilai
1,14 meter dan muka air terendah 0,19 meter. Nilai pasang tertinggi melebihi batas
HHWL 1,13 meter, artinya selama periode pengukuran pernah terjadi banjir rob
dengan skala kecil karena nilai tinggi muka air laut tertinggi melebihi nilai HHWL.
Kata Kunci: Lingkungan, Genangan Rob, Peringatan Dini, ThingSepak

ABSTRACT
(Satrio Ikhtiarino, 26040119140152. Rob Flood Disaster Mitigation with
an Internet of Things Based Tidal Monitoring System in Timbulsloko Village,
Demak Regency. Ali Djunaedi dan AB Susanto).
The coast of Demak, especially Sayung District, often experiences tidal floods
causes inundation of land that has an impact on the environment and land
subsidence. Rob flooding is a disaster that occurs due to rising sea levels or called
the highest tide so that sea water overflows into the mainland. The magnitude of the
impact and losses that can occur requires a tidal disaster mitigation system to make
it easier for people to evacuate early. The method used is the Internet of Things
(IoT) to get the water level in real-time. The working principle of IoT is to record
sea water levels using sensors which then the data will be sent directly to the
website (ThingSpeak) continuously. The measurement period will be from March 9
to April 8, 2023. The data obtained are LLWL, MSL, HHWL values and Formzahl
values. LLWL values 0.13 meters, MSL 0.51 meters, HHWL 1.13 meters and
Formzahl 2.15. Based on the Formzahl value obtained, the waters of Timbulsloko
Village have a tidal type of Mixed Leaning to Single Daily. The data obtained the
highest water level is 1.14 meters and the lowest water level is 0.19 meters. The
highest tide value exceeds the HHWL limit of 1.13 meters, meaning that during the
measurement period there has been a small-scale tidal flood because the highest
sea level value exceeds the HHWL value.
Keywords: Environment, Rob's Puddle, Early Warning, ThingSpeak

Actions (login required)

View Item