Search for collections on Undip Repository

AKTIVITAS POLONIUM (210Po) PADA BEBERAPA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN KABUPATEN BATANG (23dos256)

AULIA, NAELA MARIZKA (2023) AKTIVITAS POLONIUM (210Po) PADA BEBERAPA IKAN DEMERSAL DI PERAIRAN KABUPATEN BATANG (23dos256). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
Naela Marizka Aulia 23dos256.pdf

Download (744kB)

Abstract

ABSTRAK
(Naela Marizka Aulia. 26050119120011. Aktivitas Polonium (
210Po) pada
Beberapa Ikan Demersal di Perairan Kabupaten Batang. Muslim dan Mohamad
Nur Yahya).
Anjuran makan ikan yang tinggi dari pemerintah Indonesia tidak diimbangi
dengan banyaknya penelitian mengenai bahaya yang mungkin terjadi dari
konsumsi ikan. Salah satu bahaya yang mengancam dari konsumsi ikan adalah
radionuklida 210Po. Aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sangat
besar di Kabupaten Batang berpotensi mencemari perairan dengan logam berat
dan radionuklida. Ikan di laut, terutama yang demersal menerima 210Po lebih
tinggi dibandingkan dengan ikan pelagis. Oleh karena itu, penelitian dilakukan
untuk mengetahui aktivitas 210Po pada daging ikan demersal di Perairan Batang
dan untuk mengetahui hubungannya dengan beberapa parameter oseanografi.
Metode preparasi sampel ikan dilakukan dengan destruksi dan platting, lalu
pengukuran aktivitas 210Podilakukan menggunakan alfa spektrometer Alpex sesuai
dengan panduan IAEA-MEL. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi 210Po
pada ikan manyung (Arius thalassinus), pari (Neotrygon kuhlii), hiu cucut
(Hemigaleus balfouri), gerot-gerot (Pomadasys incisus), kiper (Scatophagus
argus), petek (Leiognathus equulus), sebelah (Psettodes erumei), dan gelik
(Otolithes ruber) masing-masing adalah 3,80; 11,67; 7,57; 2,75; 2,98; 3,35; 5,13;
dan 4,82 Bq/kg. Aktivitas 210Po tersebut masih tergolong aman untuk dikonsumsi
karena masih jauh di bawah batas ambang yang ditetapkan oleh BAPETEN, yaitu
10x103 Bq/kg. Aktivitas pengikatan 210Po pada ikan berkaitan dengan protein
yang terkandung pada ikan dengan regresi 0,878. Adanya silikat di perairan
Kabupaten Batang dapat mengurangi adsorpsi 210Po pada ikan, sementara
parameter arus laut tidak mempengaruhi masuknya 210Po pada ikan secara
signifikan.
Kata Kunci: 210Po, Ikan Demersal, PLTU Batang, Toksisitas

ABSTRACT
(Naela Marizka Aulia. 26050119120011. Polonium (
210Po) Activity on
Several Demersal Fish in the Waters of Batang Regency. Muslim and Mohamad
Nur Yahya).
The Indonesian government's strong recommendation for high fish
consumption is not accompanied by extensive research on the potential dangers
that may arise from consuming fish. One of the threats posed by fish consumption
is the radionuclide 210Po. The large-scale activities of Steam Power Plants
(PLTU) in Batang Regency have the potential to contaminate the waters with
heavy metals and radionuclides. Demersal fish in the sea receive more 210Po
compared to pelagic fish. Therefore, a study was conducted to determine the
activity of 210Po in demersal fish in the waters of Batang and its relationship with
several oceanographic parameters. The method of fish sample preparation is
conducted through destruction and plating, followed by the measurement of 210Po
activity using the Alpex alpha spectrometer in accordance with the guidelines of
IAEA-MEL (International Atomic Energy Agency's Marine Environmental
Laboratories). The measurement results showed that the concentrations of 210Po
in sea catfish (Arius thalassinus), stingray (Neotrygon kuhlii), great shark
(Hemigaleus balfouri), gerot-gerot (Pomadasys incisus), spotted scat fish
(Scatophagus argus), ponyfishes (Leiognathus argus), indian halibut (Psettodes
erumei), and trigertooth croaker (Otolithes ruber) were 3.80, 11.67, 7.57, 2.75,
2.98, 3.35, 5.13, and 4.82 Bq/kg, respectively. The 210Po activity levels were still
considered safe for consumption as they were well below the threshold set by
BAPETEN, which is 10x103 Bq/kg. The binding activity of 210Po in fish is related
to the protein content in the fish, with a regression coefficient of 0.878. The
presence of silicate in the waters of Batang Regency can reduce the adsorption of
210Po in fish, while the ocean current parameter does not significantly affect the
entry of 210Po into fish.
Keywords: 210Po, Demersal Fish, PLTU of Batang, Toxicity

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: 210Po, Ikan Demersal, PLTU Batang, Toksisitas Demersal Fish, PLTU of Batang, Toxicity
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Oceanography
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 12 Jan 2024 04:25
Last Modified: 12 Jan 2024 04:25
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/20245

Actions (login required)

View Item View Item