KHUSNAH, KHOTIMATUL (2023) ANALISIS GEOSPASIAL KESESUAIAN BUDIDAYA IKAN BARONANG (Siganus sp.) SISTEM KJA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN BESAR, KEPULAUAN KARIMUNJAWA (23da164). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

	Text Khotimatul Khusnah 23da164.pdf Download (404kB)
	Text 1. Pendahuluan Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (290kB) | Request a copy
	Text 2. Tinjauan Pustaka Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (326kB) | Request a copy
	Text 3. Materi dan Metode Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (304kB) | Request a copy
	Text 4. Hasil dan Pembahasan Khusnah_compressed.pdf Restricted to Repository staff only Download (444kB) | Request a copy
	Text 5. Kesimpulan dan Saran Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (7kB) | Request a copy
	Text 6. Daftar Pustaka Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (270kB) | Request a copy
	Text 7. Lampiran dan Riwayat Hidup Khusnah.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK
(Khotimatul Khusnah. 26020119130039. Analisis Geospasial
Kesesuaian Budidaya Ikan Baronang (Siganus sp.) Sistem KJA di Perairan Pulau
Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa. Muhammad Helmi dan Slamet
Budi Prayitno)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian perairan dan luas
lokasi potensial untuk budidaya ikan baronang (Siganus sp.) di perairan Pulau
Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa. Survey lapangan dilakukan terhadap
40 titik stasiun yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Kemudian
dilakukan Analisis data dengan melakukan modifikasi pada kriteria kesesuaian
menggunakan ArcGIS 10.3. Selain itu dilakukan pemodelan hidrodinamika 2D
terhadap kecepatan arus menggunakan MIKE 21 untuk digabungkan dengan hasil
survey lapangan sehingga diperoleh kondisi oseanografi perairan. Kemudian
diintegrasikan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis menggunakan
ArcGIS 10.3. Berdasarkan hasil penelitian kesesuaian perairan untuk budidaya
ikan baronang di perairan menjangan Besar, suhu berada pada kategori sesuai,
salinitas berada pada kategori cukup sesuai, oksigen terlarut berada pada kategori
sangat sesuai, kedalaman berada pada kategori sesuai, kecerahan berada pada
kategori cukup sesuai, pH berada pada kategori sesuai, dan kecepatan arus berada
pada kategori sesuai. Berdasarkan integrasi kesesuaian perairan, diperoleh hasil
bahwa mayoritas kawasan di perairan Pulau Menjangan Besar merupakan lokasi
yang sesuai dan cukup sesuai untuk budidaya ikan baronang. Adapun total luas
area penelitian adalah 303,72 ha terdapat luas area Sangat Sesuai mencapai 12,65
ha dengan batas maksimal pemanfaatan lokasi 1,265 ha. Luas area kelas Sesuai
mencapai 123,02 ha dengan batas maksimal pemanfaatan lokasi 12,302 ha. Luas
area kelas Cukup Sesuai mencapai 163,84 ha dengan batas maksimal pemanfaatan
lokasi 16,384 ha. Luas area kelas Kurang Sesuai mencapai 4,21 ha dan tidak
direkomendasikan untuk dilakukan kegiatan budidaya ikan baronang. Pada lokasi
penelitian tidak terdapat skor tidak sesuai. Area yang sangat sesuai untuk
budidaya berada pada daerah tengah dan jauh dari daratan. Sedangkan area kurang
sesuai berada pada daerah dekat daratan. Dengan demikian, parameter kedalaman
dan kecerahan menjadi faktor pembatas dalam penentuan lokasi kurang sesuai
untuk budidaya ikan baronang di Perairan Menjangan Besar.
Kata kunci: Ikan Baronang, Kesesuaian Perairan, Menjangan Besar, Sistem
Informasi Geografis.

ABSTRACT
(Khotimatul Khusnah. 26020119130039. Geospatial Analysis of the
Suitability of Rabbitfish (Siganus sp.) Aquaculture in the KJA System in
Menjangan Besar Island Waters, Karimunjawa Islands. Muhammad Helmi and
Slamet Budi Prayitno)
This study aims to examine the suitability of the waters and the area of the
potential location for the cultivation of rabbitfish (Siganus sp.) in the waters of
Menjangan Besar Island, Karimunjawa Islands. Field surveys were conducted on
40 station points obtained by purposive sampling method. The data analysis was
carried out by modifying the suitability criteria using ArcGIS 10.3. In addition,
2D hydrodynamic modeling of current velocity was carried out using MIKE 21 to
be combined with field survey results to obtain oceanographic conditions of the
waters. Then, it integrated with the Geographic Information System approach
using ArcGIS 10.3. Based on the results of research on the suitability of the
waters for rabbitfish cultivation in Menjangan Besar waters, the temperature is in
the appropriate category, salinity is in the moderately suitable category, dissolved
oxygen is in the very proper category, depth is in the relevant category, brightness
is in the relatively relevant category, pH is in the appropriate category, and the
current speed is in the proper category. Based on the integration of water
suitability, the results show that most areas in Menjangan Besar Island's waters
are suitable locations for rabbitfish cultivation. The total area of the research
area is 303.72 ha, with a very relevant area of 12.65 ha with a maximum site
utilization limit of 1.265 ha. The area of the appropriate class reaches 123.02 ha
with a maximum location utilization limit of 12.302 ha. The area of the
Sufficiently Suitable class comes to 163.84 ha with a maximum location utilization
limit of 16.384 ha. The area of the Less Suitable class reaches 4.21 ha and isn't
recommended for rabbitfish cultivation activities. At the research location, there
was no inappropriate score. Areas very suitable for cultivation are in the middle
and far from the mainland. In comparison, the less relevant areas are in areas
near the mainland. Thus, the parameters of depth and brightness are the limiting
factors in determining locations less suitable for rabbitfish farming in Menjangan
Besar.
Keywords: Geographic Information System, Menjangan Besar, Rabbitfish, Water
Suitability

Actions (login required)

View Item