SEPTANOVIA ISLAM, ANASTASYA DEVI (2023) KELIMPAHAN PERIFITON PADA LAMUN OCEANA SERRULATA DI PERAIRAN PULAU PANJANG DAN PANTAI PRAWEAN BANDENGAN, JEPARA (23dik114). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Anastasya Devi S I 23dik114.pdf Download (633kB)

Abstract

ABSTRAK
(Anastasya Devi Septanovia Islam. 260 401 191 200 16. Kelimpahan
Perifiton pada Lamun Oceana serrulata di Perairan Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan, Jepara. Suryono dan Ita Riniatsih.)

Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang memiliki fungsi sebagai daerah yang dimanfaatkan oleh biota laut untuk mencari makan, berlindung, dan berkembang biak. Lamun berasosisasi dengan kelompok organisme, salah satunya adalah perifiton. Perifiton ditemukan secara menempel pada permukaan tumbuhan dan dianggap sebagai indikator kesuburan dan pencemaran perairan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022 dengan tujuan untuk mengetahui jenis
perifiton, nilai kelimpahan serta persen cover perifiton yang hidup pada spesies lamun Oceana serrulata di Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pemilihan lokasi stasiun menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data lamun menggunakan metode line transek. Analisis sampel perifiton dilakukan di Laboratorium Biologi Laut Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perifiton yakni 11 genus berasal dari kelas Bacillariophyceae dan 2 genus dari kelas Cyanophyceae dengan kelimpahan perifiton di Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan sebesar 5349,98 ind/cm2 dan 8357,37 ind/cm2. Persen cover epifit di Pulau Panjang dan Pantai Prawean
Bandengan adalah 20,15% dan 32,41%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa di kedua lokasi penelitian ditemukan jenis perifiton yang berbeda dengan nilai kelimpahan dan persen cover perifiton lebih tinggi di Pantai Prawean dibandingkan di Pulau Panjang akibat perbedaan kondisi aktivitas dan kandungan nutrien kedua lokasi penelitian.
Kata Kunci : Kelimpahan, Padang Lamun, Perifiton, Pulau Panjang, Pantai Prawean Bandengan.

ABSTRACT
(Anastasya Devi Septanovia Islam. 260 401 191 200 16. The Abundance of Periphyton in Seagrass Oceana serrulata in the Waters Panjang Island and Prawean Bandengan Beach. Suryono and Ita Riniatsih.)

Seagrass beds are coastal ecosystems that function as areas used by marine biota to find food, shelter and breed. Seagrass is associated with a group of organisms, one of which is periphyton. Periphyton is found attached to the surface of plants and is considered an indicator of fertility and water pollution. The
research was carried out in September 2022 with the aim of knowing the types of periphyton, the value of abundance and the percent cover of periphyton living in seagrass Oceana serrulata on Panjang Island and Bandengan Prawean Beach. The method used in this research is survey method. Station location selection using
purposive sampling method. Data collection on seagrass refers using quadran line transect method. Analysis of periphyton samples was carried out at the Marine Biology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Diponegoro University. The results showed that there were periphyton, namely 11 genera from
the Bacillariophyceae class and 2 genera from the Cyanophyceae class with an abundance of periphyton on Panjang Island and Bandengan Prawean Beach of 5349.98 ind/cm2 and 8357.37 ind/cm2. The percent cover of epiphytes on Panjang
Island and Bandengan Prawean Beach are 20.15% and 32.41%. Based on the results of this study, it was concluded that different types of periphyton were found in the two study locations with higher values of periphyton abundance and percent cover in Prawean Beach than in Panjang Island due to differences in activity conditions and nutrient content of the two study locations.
Keyword : Seagrass Ecosystem, Periphyton, Abundance, Panjang Island, Prawean Bandengan Beach.

Actions (login required)

View Item