Search for collections on Undip Repository

ANALISIS KESESUAIAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA PADA KAWASAN MANGROVE DI MANGUNHARJO, KOTA SEMARANG (23dik117)

MANURUNG, ANGELINA NAOMI (2023) ANALISIS KESESUAIAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA PADA KAWASAN MANGROVE DI MANGUNHARJO, KOTA SEMARANG (23dik117). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
Angelina Naomi Manurung 23dik117.pdf

Download (294kB)

Abstract

ABSTRAK
(Angelina Naomi Manurung. 26040119120025. Analisis Kesesuaian dan Potensi Pengembangan Ekowisata Kawasan Mangrove di Mangunharjo, Kota Semarang Dr. Ir. Sunaryo dan Ir. Gunawan Widi Santosa, M.Sc.).
Kawasan Mangrove di Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang memiliki luas ± 68 Ha, yang merupakan kawasan mangrove yang berubah menjadi tambak ikan dan udang sehingga, keadaan ini akan membuat kawasan mangrove
rentan terhadap perubahan struktural dan fungsional oleh aktivitas buatan manusia atau alam. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2022 hingga Maret 2023, bertujuan agar mengembalikan bentuk asli kawasan mangrove tersebut melalui
ekowisata mangrove dengan cara, menganalisis kesesuaian ekowisata mangrove, dan mengidentifikasi potensi pengembangan ekowisata di Mangunharjo. Pengumpulan
data dilakukan melalui survei lapangan dengan menggunakan 5 stasiun dan kuesioner dengan menggunakan daftar pertanyaan. Analisis data menggunakan analisis kesesuaian area untuk wisata mangrove dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata atau IKW, untuk ketebalan kawasan mangrove Mangunharjo diperoleh nilai 100% dengan rerata di
setiap stasiunnya 1362/m², Kerapatan mangrove diperoleh nilai 100% dengan rerata di setiap plot 0,25 ind/m² yang berarti sangat sesuai. IKW untuk jenis mangrove diperoleh nilai 50% yaitu hanya terdapat jenis Avicennia marina dan Rhizophora mucronata yang berarti sesuai bersyarat. IKW pasang surut diperoleh nilai 50%
dengan rerata pasang surut 2,15 m. Sementara itu pengukuran IKW terhadap obyek biota diperoleh nilai 25% yang berarti termasuk kategori sesuai bersyarat. Dengan demikian maka kawasan ekowisata Mangrove Mangunharjo, Kec Tugu, Kota
Semarang telah memenuhi syarat untuk dikembangkan sebagai obyek ekowisata sebesar 65%. Hasil Perhitungan Daya Dukung Kawasan (DDK) terhadap kawasan ekowisata mangrove Mangunharjo, Kota Semarang sebagai obyek ekowisata
diperoleh nilai 68 dengan waktu rata-rata yang dibutuhkan wisatawan dalam berkunjung selama 2 jam atau 544 orang pengunjung selama sehari. Hasil SWOT untuk strategi pengembangan ekowisata mangrove pada Kawasan Mangrove Mangunharjo, Kec. Tugu, Kota Semarang yaitu : meningkatkan kualitas ekosistem, pengembangan kapasitas pengelola oleh pemerintah setempat, penguatan kebijakan zonasi untuk melindungi peruntukan lahan mangrove.
Kata Kunci : ekowisata, IKW, Mangunharjo.mangrove

ABSTRACT
(Angelina Naomi Manurung. 260 401 191 200 25. Analysis of Suitability and Potential for Ecotourism Development in Mangrove Areas in Mangunharjo, Semarang City Dr. Ir. Sunaryo and Ir. Gunawan Widi Santosa, M.Sc.).
The Mangrove Area in Mangunharjo, Tugu District, Semarang City has an area of ± 68 Ha, which is a mangrove area that has turned into fish and shrimp ponds so that this situation will make the mangrove area vulnerable to structural and functional changes by man-made or natural activities. This research was conducted from November 2022 to March 2023, aiming to restore the original shape of the mangrove area through mangrove ecotourism by analyzing the suitability of mangrove ecotourism, and identifying the potential for ecotourism development in Mangunharjo. Data collection was carried out through a field survey using 5 stations and a questionnaire using a list of questions. Data analysis used area suitability analysis for mangrove tourism and SWOT analysis.
Based on the results of the Tourism Suitability Index or IKW measurements, for the thickness of the Mangunharjo mangrove area a value of 100% was obtained with an average at each station of 1362/m², Mangrove density was obtained at 100% with an average value in each plot of 0.25ind/m² which means it is very suitable. The IKW for mangrove species obtained a value of 50%, namely there were only Avicennia marina and Rhizophora mucronata, which means conditionally suitable. Tidal IKW obtained a value of 50% with an average tide of 2.15 m. Meanwhile, the IKW measurement of biota objects obtained a value of 25%, which means that it is included in the conditionally appropriate category. Thus, the Mangrove Mangunharjo ecotourism area, Tugu District, Semarang City has fulfilled the
requirements to be developed as an ecotourism object by 65%. The results of the Calculation of the Area Carrying Capacity (DDK) for the Mangunharjo mangrove ecotourism area, Semarang City as an ecotourism object obtained a value of 68 with an average time needed by tourists to visit for 2 hours or 544 visitors for a day. SWOT results for the mangrove ecotourism development strategy in the Mangunharjo Mangrove Area, Kec. Tugu, Semarang City, namely: improving the quality of the ecosystem, developing the capacity of managers by the local government, strengthening zoning policies to protect mangrove land use.
Keywords:, ecotourism, IKW, Mangunharjo.mangroves

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: ekowisata, IKW, Mangunharjo, mangrove ecotourism
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 08 Jan 2024 07:51
Last Modified: 08 Jan 2024 07:51
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19947

Actions (login required)

View Item View Item