Search for collections on Undip Repository

ASOSIASI MEGABENTHOS TERHADAP KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PADA EKOSISTEM LAMUN DI PULAU PANJANG DAN PANTAI PRAWEAN BANDENGAN, JEPARA (23dik113)

SAPUTRI, NOVIYANI (2023) ASOSIASI MEGABENTHOS TERHADAP KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PADA EKOSISTEM LAMUN DI PULAU PANJANG DAN PANTAI PRAWEAN BANDENGAN, JEPARA (23dik113). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
Noviyani Saputri 23dik113.pdf

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
(Noviyani Saputri. 26040119120021. Asosiasi Megabenthos TerhadapKarakteristik Lingkungan pada Ekosistem Lamun di Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan, Jepara. Ita Riniatsih dan Widianingsih.)

Pulau Panjang dan Pantai Prawean Bandengan termasuk perairan kedalam Perairan Jepara yang memiliki ekosistem lamun. Ekosistem lamun menjadi tempat tinggal bagi organisme laut salah satunya adalah megabenthos. Megabenthos merupakan organisme laut dengan ukuran tubuh ≥ 1 cm yang hidup sesil maupun membenamkan diri di dalam substrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara kelimpahan megabenthos terhadap karakteristik lingkungan dan membandingkan kelimpahan megabenthos pada ekosistem lamun di Perairan Pulau Panjang dan Perairan Pantai Prawean Bandengan, Jepara. Penelitian dilakukan pada Mei dan September 2022 dengan penentuan stasiun secara purposive sampling. Pengambilan data megabenthos dan lamun menggunakan metode line transect dengan transek kuadran berukuran 50x50 cm diletakkan pada salah satu sisi garis transek. Keterkaitan kelimpahan megabenthos dengan karakteristik lingkungan dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Kelimpahan megabenthos di Perairan Pulau Panjang membentuk empat faktor yang terdiri dari F1 (42,89%), F2 (17,84%), F3 (14,30%), dan F4 (10,90%), dengan faktor utama dicirikan oleh bahan organik, sand, silt, clay, dan pH. Kelimpahan megabenthos di Perairan Pantai Prawean Bandengan membentuk tiga faktor yang terdiri dari F1 (59,99%), F2 (15,11%), dan F3 (11,44%), dengan faktor utama dicirikan oleh kerapatan lamun, bahan organik, gravel, sand, silt, salinitas, pH, DO, kecerahan, dan kecepatan arus. Kelimpahan total megabenthos di Pulau Panjang berada pada kisaran nilai 9,45-20,73 ind/m2 dan di Pantai Prawean Bandengan berada pada kisaran nilai 5,45-11,39 ind/m2. Kelimpahan jenis megabenthos terbesar di Perairan Pulau Panjang adalah Paphia undulata dan Diadema setosum sebesar 2,79 ind/m2 dan kelimpahan jenis terkecil adalah Canarium labiatum dengan nilai sebesar 0,61 ind/m2. Kelimpahan jenis megabenthos terbesar di Perairan Pantai Prawean Bandengan adalah Cerithium traillii dengan nilai kelimpahan jenis sebesar 3,15 ind/m2 dan kelimpahan jenis megabenthos terkecil adalah Canarium labiatum dengan nilai kelimpahan jenis sebesar 0,36 ind/m2.
Kata kunci: Ekosistem Lamun, Kelimpahan, Megabenthos, PCA.

ABSTRACT
(Noviyani Saputri. 26040119120021. Association of Megabenthos on Environmental Characteristics of Seagrass Ecosystems on Long Island and Prawean Bandengan Beach, Jepara. Ita Riniatsih and Widianingsih.)

Panjang Island and Prawean Bandengan Beach are included in the waters of Jepara Waters which have seagrass ecosystems. The seagrass ecosystem is home to marine organisms, one of which is megabenthos. Megabenthos is a marine organism with a body size of ≥ 1 cm which lives sessilely or immersing itself in the substrate. This research aims to determine the relationship between the abundance of megabenthos and environmental characteristics and to compare the abundance of megabenthos in seagrass ecosystems in Panjang Island and Prawean Bandengan Beach, Jepara. The research was conducted in May and September 2022 by selecting stations by purposive sampling. Megabenthos and
seagrass data were collected using the line transect method with a 50x50 cm quadrant transect placed on one side of the transect line. The relationship between megabenthos abundance and environmental characteristics was analyzed using Principal Component Analysis (PCA). The abundance of megabenthos in Pulau Panjang waters formed four factors consisting of F1 (42.89%), F2 (17.84%), F3 (14.30%), and F4 (10.90%), with the main factor being characterized by organic matter, sand, silt, clay, and pH. The abundance of megabenthos in the Prawean Bandengan coastal waters formed three factors consisting of F1 (59.99%), F2 (15.11%), and F3 (11.44%), with the main factors being characterized by seagrass density, organic matter, gravel, sand, silt, salinity, pH, DO, brightness, and current speed. The total abundance of megabenthos in Panjang Island was in the range of 9.45-20.73 ind/m2 and in Prawean Bandengan Beach it was in the range of 5.45-11.39 ind/m2. The highest abundance of megabenthos in Pulau Panjang was Paphia undulata and Diadema
setosum of 2.79 ind/m2 and the smallest species abundance was Canarium labiatum with a value of 0.61 ind/m2. The highest abundance of megabenthos species in Bandengan Prawean Beach Waters was Cerithium traillii with a species abundance value of 3.15 ind/m2 and the smallest megabenthos species abundance was Canarium labiatum with a species abundance value of 0.36 ind/m2.
Keywords: Abudance, Megabenthos, PCA, Seagrass Ecosystem

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ekosistem Lamun, Kelimpahan, Megabenthos, PCA. Abudance, Megabenthos, Seagrass Ecosystem.
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 08 Jan 2024 07:52
Last Modified: 08 Jan 2024 07:52
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19945

Actions (login required)

View Item View Item