INDRA SUSILO, AHMAD FA’IQ (2023) VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A TERHADAP HASIL TANGKAPAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DI PERAIRAN LAUT SELATAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (23dos11). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Ahmad Faiq Indra Susilo 23dos11.pdf Download (718kB)

Abstract

ABSTRAK
Ahmad Fa’iq Indra Susilo. 260 501 191 300 057. Variabilitas Suhu
Permukaan laut dan Klorofil-a Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning
(Thunnus albacares) di Perairan Laut Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta.
(Kunarso dan Muh Yusuf)
Ikan Tuna Sirip Kuning merupakan spesies ikan kosmopolitan yang tersebar
diperairan dan memiliki nilai jual tinggi dengan peminat tidak hanya dari dalam
negeri, namun juga menjadi komoditi ekspor. Ikan Tuna Sirip Kuning merupakan
hasil tangkapan ikan terbesar kedua di Perairan Selatan Yogyakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sebaran suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a
secara temporal dan spasial dan mengetahui pengaruh variabilitas SPL dan klorofila
terhadap hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning. Data yang digunakan adalah data
citra MODIS untuk SPL dan klorofil-a, data hasil tangkapan Ikan Tuna Sirip
Kuning, data angin, data curah hujan, dan data dipole mode index (DMI).
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan ditemukan SPL lebih hangat terjadi
pada musim barat rata-rata berkisar 27,5-33 oC dengan nilai klorofil-a rata-rata
sebesar 0,168 mg/m3 dibandingkan musim timur rata-rata berkisar 23-28 oC dengan
nilai klorofil-a rata-rata sebesar 0,558 mg/m3. Hasil Tangkapan Ikan Tuna Sirip
Kuning tertinggi terjadi bulan Agustus tahun 2020 sebesar 78.530 kg dan terendah
terjadi bulan Januari 2018 sebesar 6.753 kg. Pola grafik cenderung menujukkan
kelimpahan ikan tuna sirip kuning terjadi ketika peningkatan klorofil-a dan
penurunan SPL. Nilai korelasi diperoleh menunjukkan nilai r=-0,414 (korelasi
negatif sedang) untuk korelasi SPL dengan hasil tangkapan ikan tuna dan nilai
r=0,481(korelasi positif sedang) untuk korelasi klorofil-a dengan hasil tangkapan
ikan tuna.
Kata kunci: Aqua MODIS, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ikan Tuna Sirip Kuning,
Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut

ABSTRACT
Ahmad Fa’iq Indra Susilo. 260 501 191 300 057. Surface Temperature
Variability and Chlorophyll-a to Yellowfin Tuna Catches (Thunnus albacares) in
South Sea Waters, Yogyakarta Special Region. (Kunarso dan Muh Yusuf)
Yellowfin Tuna is a cosmopolitan fish species that is scattered in the water
and has a high selling value with enthusiasts not only from within the country, but
also as an export commodity. Yellowfin Tuna is the second largest fish catch in the
Southern Waters of Yogyakarta. This study aims to determine the distribution of sea
surface temperature (SPL) and chlorophyll-a temporally and spatially and
determine the effect of SPL and chlorophyll-a variability on the catch of yellowfin
tuna. The data used are MODIS image data for SPL and chlorophyll-a, yellowfin
tuna catch data, wind data, rainfall data, and dipole mode index (DMI) data. Based
on data processing carried out, it was found that warmer SPL occurred in the
western season on average ranging from 27.5-33 o C with an average chlorophylla
value of 0.168 mg / m3 compared to the eastern season on average ranging from
23-28 o C with an average chlorophyll-a value of 0.558 mg / m3. The highest catch
of Yellowfin Tuna occurred in August 2020 at 78,530 kg and the lowest occurred in
January 2018 at 6,753 kg. Chart patterns tend to indicate that the abundance of
yellowfin tuna occurs when chlorophyll-a increases and SPL decreases. The
correlation value obtained shows the value of r=-0.414 (moderate negative
correlation) for the correlation of SPL with tuna catches and the value of
r=0.481(medium positive correlation) for the correlation of chlorophyll-a with tuna
catches.
Keywords: Aqua MODIS, Chlorophyll-a, Sea Surface Temperature, Yellowfin
Tuna, Yogyakarta Special Region

Actions (login required)

View Item