Prayogo, Radito (2023) PEMANFAATAN ALOKASI APBD OLEH BADAN LAYANAN UMUM DAERAH JAKARTA SMART CITY DALAM PENGEMBANGAN APLIKASI JAKARTA KINI SELAMA MASA PANDEMI (STUDI KASUS TAHUN ANGGARAN 2021). Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (422kB)
	Text BAB 1.pdf - Submitted Version Download (294kB)
	Text BAB 2.pdf - Submitted Version Download (350kB)
	Text BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (829kB)
	Text BAB 4.pdf - Submitted Version Download (83kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (125kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Download (412kB)

Abstract

ABSTRAK
Hadirnya aplikasi Jakarta Kini (Jaki) sebagai aplikasi super pelayanan
publik yang bertujuan untuk mempermudah proses pelayanan publik dari berbagai
sktor pemerintahan, terutama ketika terjadi pandemi Covid-19. Terjadinya pandemi
membuat naiknya alokasi anggaran terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di
bidang teknologi, khususnya pada kasus ini pada (Badan Layanan Umum Daerah)
BLUD Jakarta Smart City, yang mana salah satu proyek utamanya yaitu
pengembangan Aplikasi Jakarta Kini (Jaki). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa bagaimana pemanfaatan alokasi yang melimpah tersebut dalam
pengembangan aplikasi super pelayanan publik DKI Jakarta yaitu Aplikasi Jakarta
Kini (Jaki).
Untuk mempermudah analisa dalam penelitian ini, teori yang digunakan
untuk menganalisis penelitian ini yaitu teori e-government oleh Harvard JFK
School of Government, yang mana menurut teori ini terdapat tiga aspek penting
yang harus dimiliki dalam menerapkan konsep digitalisasi pada sektor publik,
antara lain yaitu support (dukungan), capacity (kapasitas), dan value (nilai), dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan dokumentasi untuk mengkaji tentang pemanfaatan APBD DKI
Jakarta dalam pengembangan Aplikasi Jakarta Kini (Jaki) oleh BLUD Jakarta
Smart City.
Hasil penelitian menunjukkan dalam hal kapasitas, Jakarta Smart City
memiliki sumber daya finansial dan sumber daya manusia yang kuat untuk
mengembangkan Aplikasi Jaki. Namun, dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam hal birokrasi masih kurang, terutama karena terlalu fokus pada KSD
(Kegiatan Strategis Daerah) yang mana merupakan kegiatan yang mendukung
pencapaian Janji Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur periode Tahun 2017 – 2022
Anies Baswedan – Sandiaga Uno atau merupakan bagian dari RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) DKI Jakarta 2017 – 2022. Kurangnya
dukungan berdampak pada manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Meskipun
sebagian masyarakat merasakan manfaat dari Aplikasi Jaki, banyak yang tidak
merasakannya, yang terlihat dalam nilai pengguna Aplikasi Jaki di platform Google
Playstore, yang memiliki rata-rata nilai 3.7 dari 5 dan banyak komentar negatif dari
pengguna. Hal ini menunjukkan perlunya meningkatkan dukungan dan fokus pada
meningkatkan pengalaman pengguna agar manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
dapat lebih maksimal.
Kata Kunci: Pemanfaatan Alokasi APBD, Aplikasi Jakarta Kini, e-government

Actions (login required)

View Item