Desvira Siahaan, Ulita (2023) Representasi Laki - laki Korban Kekerasan Seksual dalam Film Penyalin Cahaya. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Text
COVER.pdf - Submitted Version Download (764kB) |
|
Text
BAB 1.pdf - Submitted Version Download (511kB) |
|
Text
BAB 2.pdf - Submitted Version Download (441kB) |
|
Text
BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (748kB) |
|
Text
BAB 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (411kB) |
|
Text
BAB 5.pdf - Submitted Version Download (296kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (430kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan bahwa kasus kekerasan seksual yang menimpa laki – laki masih disepelekan, sehingga respon publik terhadap korban laki – laki masih mengesankan ketidakacuhan.Namun, fenomena ini dihadirkan dalam film yang diteliti, yaitu “Penyalin Cahaya”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana laki – laki korban kekerasan seksual direpresentasikan dalam film “Penyalin Cahaya” serta mengetahui ideologi yang terkandung dalam film tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan paradigma kritis dan dielaborasi dengan teori standpoint.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis semiotika Roland Barthes dengan 5 kode pembacaan leksia. Berdasarkan analisis tersebut, dihasilkan temuan berikut. Kode hermeneutik menunjukkan Tariq sebagai korban laki - laki telah menjadi produk konstruksi maskulinitas sehingga menghalangi dirinya untuk melapor. Kode proairetik menunjukkan tindakan Tariq tidak merasa nyaman dan tertutup saat membahas pengalaman kekerasan seksual. Kode simbolik menunjukkan ciri maskulinitas pada sikap Tariq yakni berusaha untuk tidak meluapkan emosinya secara verbal. Kode kultural menunjukkan laki - laki harus menuruti nilai - nilai maskulinitas setiap waktu agar dipandang sebagai laki - laki ideal. Kode semik menunjukkan laki – laki maskulin yang selalu diagung – agungkan budaya patriarki hanyalah mitos belaka, terlihat pada Rama yang memiliki penyimpangan seksual dan Tariq yang melakukan self harm, menunjukkan emosi, dan tidak berani melaporkan kasusnya.
Melalui 5 kode pembacaan tersebut ditemukan adanya pengaruh tekanan konstruksi maskulinitas yang dirasakan korban laki – laki, sehingga laki - laki lebih memilih diam dan memendam kasusnya.Korban laki – laki memandang pengalaman ini sebagai tanda bahwa dirinya sudah bukan laki - laki maskulin dan ideal. Korban laki – laki berusaha menjaga citra maskulinitasnya dengan tidak membagikan hal tersebut pada orang lain dan memilih untuk tidak melaporkan ke pihak berwenang.
Kata Kunci: Representasi, Kekerasan Seksual, Maskulinitas, Analisis Semiotika Roland Barthes
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 29 Dec 2023 04:57 |
Last Modified: | 29 Dec 2023 04:57 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19576 |
Actions (login required)
View Item |