Dhiotami, Adeillia Elfa (2023) KONSTRUKSI SOSIAL ATLET DISABILITAS ASEAN PARA GAMES 2022 DI MEDIA ONLINE. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (589kB)
	Text BAB 1.pdf - Submitted Version Download (690kB)
	Text BAB 2.pdf - Submitted Version Download (326kB)
	Text BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (574kB)
	Text BAB 4.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (279kB)
	Text BAB 5.pdf - Submitted Version Download (257kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA-1.pdf - Submitted Version Download (299kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah ajang pertandingan olahraga ASEAN Para Games 2022 menjadi sorotan media online Okezone.com dan Solopos.com yang memuat pemberitaan seputar atlet disabilitas yang bertanding di ajang ini. Karena inilah, pemberitaan atlet disabilitas dinilai masih terdapat stereotip yang melekat pada pemberitaan atlet penyandang disabilitas dan penulisan berita yang masih menggunakan kiasan untuk memojokkan kondisi fisik dari para atlet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bingkai berita yang diciptakan oleh Okezone.com dan Solopos.com terhadap atlet disabilitas yang bertanding di ASEAN Para Games 2022 dengan teori konstruksi sosial oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Model framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah model framing William A. Gamson dan Modigliani yang berfokus pada cara menceritakan sebuah cerita atau sekelompok ide yang menghadirkan konstruksi makna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sampel 9 berita dari Okezone.com dan 3 berita dari Solopos.com pada rentang waktu Februari 2022 hingga Agustus 2022. Berdasarkan model framing William A. Gamson dan Modigliani yang menggunakan dua perangkat, framing devices dan reasoning devices, hasil penelitian menemukan bahwa atlet disabilitas dibingkai dari 5 tema yaitu (1) Atlet disabilitas sebagai hero, (2) Atlet disabilitas sebagai passive victim, (3) Atlet disabilitas sebagai objek yang menarik, (4) Atlet disabilitas sebagai objek keingintahuan masyarakat, (5) Atlet disabilitas sebagai individu yang mengalahkan diri sendiri. Hal ini ditunjukkan dari bagaimana
Okezone.com dan Solopos.com menonjolkan prestasi atlet disabilitas ASEAN Para
Games sehingga membentuk konstruksi bahwa penyandang disabilitas dianggap
telah mendapatkan haknya secara adil tetapi di saat yang bersamaan membentuk
standar yang tidak seimbang terhadap penyandang disabilitas lainnya yang tidak
memiliki kemampuan dalam olahraga.
Kata Kunci : Atlet Disabilitas, ASEAN Para Games, framing, Okezone.com, Solopos.com.

Actions (login required)

View Item