Aushaf, Anggi Farah (2023) ANALISIS ZONA NILAI TANAH PADA WILAYAH KAWASAN RAWAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP) (Studi Kasus Kecamatan Candisari, Kota Semarang). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text 21110119120026-ABSTRAK.pdf Download (63kB)
	Text 21110119120026-BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (230kB)
	Text 21110119120026-BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (476kB) | Request a copy
	Text 21110119120026-BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
	Text 21110119120026-BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text 21110119120026-BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (60kB) | Request a copy
	Text 21110119120026-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kecamatan Candisari merupakan salah satu kecamatan yang sering mengalami kejadian bencana tanah longsor. Berdasarkan data kejadian dari BPBD Kota Semarang, sepanjang tahun 2022-2023. Kecamatan Candisari mengalami 15 kejadian longsor di berbagai kelurahan yang terdampak. Kecamatan Candisari
masuk dengan wilayah rawan longsor kelas menengah tinggi. Adanya permasalahan tanah longsor akan berdampak pada harga tanah di kawasan tersebut. Pembuatan zona nilai tanah 2023 mengacu pada petunjuk teknis penilaian tanah dan ekonomi pertanahan tahun 2023. Pada penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui harga tanah tahun 2023 akibat terjadinya tanah longsor. Berdasarkan survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa harga tanah tahun 2023 terjadi penurunan yang diakibatkan tanah longsor. Pengaruh lokasi tanah longsor terhadap perubahan zona nilai tanah mengakibatkan harga tanah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga tanah tahun 2022. Berdasarkan data kejadian yang didapat dari BPBD Kota Semarang. Dari 85 zona dengan 264 sampel didapatkan zona dengan harga tanah tertinggi yaitu zona 19
yang memiliki harga tanah Rp 38.329.160 per m 2. Sedangkan untuk zona yang memiliki harga tanah terendah adalah zona 65 yaitu dengan harga Rp 904.000 per m2 . Korelasi (R) yang secara simultan antara variabel kejadian terparah RW 10 (X1) dan kejadian terparah RW 11 (X2) terhadap selisih harga tanah/ m
2 (Y) diperoleh nilai sebesar 0,018 dengan arah berhubungan negatif menunjukkan bahwa semakin dekat jarak dengan titik lokasi kejadian tanah longsor terparah maka harga tanah akan turun atau semakin rendah. Jika semakin jauh jarak dengan
titik lokasi kejadian tanah longsor terparah maka harga tanah akan naik atau semakin tinggi.

Actions (login required)

View Item