Sampouw, Stefanus Martin (2023) PERENCANAAN REDUKSI KEBISINGAN LINGKUNGAN DI PERMUKIMAN BANTARAN REL KERETA API KELURAHAN TAMBUN DAN KELURAHAN MEKARSARI, KECAMATAN TAMBUN SELATAN, KABUPATEN BEKASI AKIBAT AKTIVITAS KERETA API. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Repository_Stefanus Martin Sampouw.pdf Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Dalam rencana induk perkeretaapian nasional 2030, pemerintah berencana
menjadikan kereta api sebagai transportasi unggulan. Tetapi, terdapat permasalahan
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas kereta api yaitu kebisingan. Kebisingan
merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan. Kelurahan Mekarsari dan Kelurahan Tambun memiliki
permukiman bantaran rel yang terpapar kebisingan akibat aktivitas kereta api. Studi
perancangan ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kebisingan di permukiman
tersebut, membuat pemetaan terkait kebisingan, serta merencanakan upaya
pengendalian bising. Metode pengambilan serta perhitungan kebisingan mengacu
pada SNI 8247:2017 tentang pengukuran tingkat kebisingan lingkungan. Didapat
nilai kebisingan 97,8 dBA – 100,3 dBA pada jarak 2,5 meter, 94,1 dBA - 95,6 dBA
pada jarak 5 meter, 88,4 dBA – 90 dBA pada jarak 10 meter, 82,7 dBA – 86,1 dBA
pada jarak 15 meter. Semakin dekat permukiman dengan sumber bising, maka
intensitas paparan kebisingan akan semakin tinggi. Oleh karena itu direncanakan
pengendali bising berupa instalasi noise barrier dengan material aluminium
ketebalan 6.35 mm. Noise barrier direncanakan terletak 1,5 meter dari sumber
bising dan memiliki tinggi 3,5 meter. Noise barrier mampu mereduksi kebisingan
dengan mendapatkan nilai Transmission Loss sebesar 11,239 dBA dan nilai atenuasi
sebesar 10,7 dBA
Kata kunci : Kebisingan, Permukiman bantaran rel kereta api, Noise barrier,
Transmission loss, Atenuas

Actions (login required)

View Item