Nur Listyani, Aulia and Syauqy, Ahmad and Sandi Wijayanti, Ayu and Ratna Noer, Etika Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) antara Baduta Stunted dan Non-stunted pada Keluarga Miskin. -. (Unpublished)

Text Abstrak-Aulia Nur Listyani.pdf Download (173kB)

Abstract

Latar Belakang: Stunting sulit diperbaiki setelah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kemiskinan merupakan penyebab stunting tetapi masih dapat ditemukan anak non-stunting pada keluarga miskin. Praktik pemberian makan diperkirakan dapat memengaruhi kejadian stunted pada keluarga miskin.
Tujuan: Mengetahui perbedaan praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) antara baduta stunted dan non-stunted pada keluarga miskin.
Metode: Penelitian berdesain kasus-kontrol ini melibatkan 60 pasangan ibu dan baduta usia 6-23 bulan. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik baduta, ibu, dan rumah tangga, serta praktik pemberian ASI (riwayat Inisiasi Menyusu Dini (IMD), prelakteal, ASI eksklusif, dan ASI lanjutan) dan MP-ASI (Pengenalan MP-ASI, Minimum Dietary Diversity (MDD), Minimum Meal Frequency (MMF), Minimum Acceptable Diet (MAD), konsumsi telur dan/atau daging, dan konsumsi makanan tidak sehat), juga pola asuh pemberian makan. Data didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner modifikasi WHO, food recall 1x24 jam, dan Caregiver’s Feeding Styles Questionnaire (CFSQ).
Hasil: Riwayat ASI eksklusif, MMF, MAD, dan konsumsi makanan tidak sehat (p=0,009; 0,029; 0,024; 0,039 dan OR=7,1; 8,5; 7,2; 4,6) berbeda pada kedua kelompok. Sebagian besar anak diberikan ASI lanjutan, MP-ASI tepat waktu, serta telur dan/atau daging. Tidak terlihat perbedaan pada pola asuh pemberian makan.
Simpulan: Terdapat perbedaan signifikan pada riwayat ASI eksklusif, MMF, MAD, dan konsumsi makanan tidak sehat antara kedua kelompok.

Kata Kunci: baduta, keluarga miskin, pemberian makan bayi dan anak, pola asuh pemberian makan, stunted

Actions (login required)

View Item