Search for collections on Undip Repository

Perbedaan Emotional Eating dan Kebiasaan Konsumsi Gula pada Remaja Putri Obesitas dan Non Obesitas dengan Sindrom Pramenstruasi

Dhiyani Lumintang, Almas and Fithra Dieny, Fillah and Mustaqimatusy Syahadah, Muti’ah and Margawati, Ani Perbedaan Emotional Eating dan Kebiasaan Konsumsi Gula pada Remaja Putri Obesitas dan Non Obesitas dengan Sindrom Pramenstruasi. -. (Unpublished)

[img]
Preview
Image
Abstrak-Almas Dhiyani Lumintang.jpg

Download (425kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Sindrom pramenstruasi merupakan suatu keadaan sejumlah gejala fisik dan psikis yang terjadi 7-10 hari sebelum menstruasi. Perubahan suasana hati pada remaja PMS menyebabkan perilaku emotional eating dengan mengonsumsi makanan dan minuman berpemanis sehingga dapat menyebabkan obesitas.
asupan nutrisi akan membuat lanjut usia (lansia) lebih
rentan terhadap malnutrisi atau gizi kurang, dan berpengaruh terhadap peningkatan risiko sarkopenia yang dapat berujung
pada luaran buruk seperti jatuh, fraktur, hospitalisasi, disabilitas, dan kematian
asupan nutrisi akan membuat lanjut usia (lansia) lebih
rentan terhadap malnutrisi atau gizi kurang, dan berpengaruh terhadap peningkatan risiko sarkopenia yang dapat berujung
pada luaran buruk seperti jatuh, fraktur, hospitalisasi, disabilitas, dan kematian
asupan nutrisi akan membuat lanjut usia (lansia) lebih
rentan terhadap malnutrisi atau gizi kurang, dan berpengaruh terhadap peningkatan risiko sarkopenia yang dapat berujung
pada luaran buruk seperti jatuh, fraktur, hospitalisasi, disabilitas, dan kematian
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengkaji perbedaan perilaku emotional eating dan kebiasaan konsumsi gula pada remaja obesitas dan non obesitas dengan sindrom pramenstruasi.
Metode: Penelitian dengan desain cross-sectional melibatkan 62 subjek yaitu siswi kelas 10 dan 11 di SMA Negeri 1 Surakarta yang terbagi menjadi kelompok obesitas dan non obesitas. Variabel terikatnya adalah perilaku emotional eating dan kebiasaan konsumsi gula. Variabel bebasnya adalah status obesitas. Variabel perancu adalah tingkat stres dan aktivitas fisik. Data dianalisis menggunakan uji independent t-test dan uji Mann Whitney.
Hasil : Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan terkait perilaku emotional eating antara kelompok obesitas dan non obesitas. Tidak terdapat perbedaan terkait asupan gula harian, jumlah jenis asupan gula, aktivitas fisik, dan tingkat stres antara kelompok obesitas dan non obesitas.
Simpulan : Terdapat perbedaan tingkat emotional eating antara remaja putri obesitas dan non obesitas dengan premenstrual syndrome.
Kata Kunci: Emotional Eating, Obesitas, Remaja, Sindrom Pramenstruasi

Item Type: Article
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Depositing User: Pustakawan Gizi
Date Deposited: 22 Dec 2023 04:55
Last Modified: 22 Dec 2023 04:55
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19342

Actions (login required)

View Item View Item