KUSUMAWANTO, ARGO BAGUS TRI (2023) ANALISIS DEFORMASI SESAR KENDENG MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-1A METODE SBAS TAHUN 2019-2022 (STUDI KASUS : SEGMEN KABUPATEN GROBOGAN). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text 21110119130096-COVER.pdf Download (1MB)
	Text 21110119130096-ABSTRAK.pdf Download (241kB)
	Text 21110119130096-BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (459kB)
	Text 21110119130096-BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text 21110119130096-BAB III METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text 21110119130096-BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy
	Text 21110119130096-BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (204kB) | Request a copy
	Text 21110119130096-LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sesar Kendeng merupakan salah satu sesar aktif yang ada di Indonesia yang terbagi menjadi 18 segmen, salah satunya adalah segmen Kabupaten Grobogan. Berdasarkan data BMKG dan USGS, Sesar Kendeng mengalami beberapa kali gempa bumi dengan skala menengah (4-5 SR) yang menyebabkan fenomena uplift di bagian teras-teras sungai yang tampak terangkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui deformasi Sesar Kendeng segmen Kabupaten Grobogan dengan metode SBAS dan verifikasi menggunakan pengamatan GNSS pada Titik Pantau Geodinamika (TPG). Metode SBAS digunakan karena dapat menghasilkan hasil deformasi dengan cakupan yang cukup luas secara time-series untuk melihat pergerakan sesar yang relatif kecil. Nilai deformasi dari SBAS merupakan hasil
dekomposisi Line of Sight (LOS) pada orbit ascending dan descending sehingga didapat nilai deformasi horizontal (timur-barat) dan vertikal (naik-turun) serta verifikasi dengan data pengamatan GNSS pada TPG sebanyak 12 titik yang tersebar di Kabupaten Grobogan (KD24 - KD35). Hasil deformasi metode SBAS dengan tingkat koherensi > 0,3 diperoleh pergeseran horizontal berkisar -39,926 mm (ke barat) hingga +45,433 mm (ke timur), dan deformasi vertikal sebesar 90,528 mm (subsidence) hingga +6,895 mm (uplift). Berdasarkan perbandingan dengan data GNSS pada titik TPG, tren deformasi dari SBAS bergerak searah pada parameter deformasi vertikal, khususnya pada KD 27, KD31, dan KD 32. Pergeseran horizontal terbesar adalah 100,158 mm (KD 28) ke arah barat dan terkecil sebesar 5,615 mm (KD 32) serta deformasi vertikal terbesar yaitu 117,564 mm (KD 29) dan terkecil 0,469 mm (KD 28). Tren deformasi pada TPG kurang representatif mengacu pada GNSS karena pixel LOS dan dekomposisi tidak menutupi seluruh TPG.

Actions (login required)

View Item