Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN ANTARA ADVERSE CHILDHOOD EXPERIENCE (ACE) DAN PERCEIVED PARENTAL ACCEPTANCE-REJECTION DENGAN QUARTER LIFE CRISIS PADA EMERGING ADULTS

Hidayatillah, Dwi Hasnalathifani and Ediati, Annastasia (2023) HUBUNGAN ANTARA ADVERSE CHILDHOOD EXPERIENCE (ACE) DAN PERCEIVED PARENTAL ACCEPTANCE-REJECTION DENGAN QUARTER LIFE CRISIS PADA EMERGING ADULTS. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
abstrak hasnalathifani.pdf

Download (149kB)

Abstract

Quarter life crisis (QLC) merupakan krisis perkembangan yang terjadi pada masa transisi dari remaja menuju dewasa. Krisis ini berdampak pada kondisi emosional dan psikologis individu. Adverse childhood experience (ACE) telah dijelaskan sebagai peristiwa negatif yang terjadi di masa kanak-kanak atau remaja sehingga berpotensi traumatis yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu. Adanya persepsi subjektif individu terhadap pengasuhan orangtua atau biasa dikenal dengan istilah perceived parental acceptance-rejection (PAR) dijelaskan dapat berdampak bagi kesehatan mental individu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji hubungan antara ACE dan PAR dengan QLC pada emerging adults. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan metode analisis regresi berganda. Subjek penelitian ini melibatkan 326 partisipan dengan teknik convenience sampling. Adapun kriteria partisipan dalam penelitian ini yaitu: mahasiswa aktif Universitas Diponegoro tingkat magister berusia 18-29 tahun, belum menikah, dan masih memiliki orangtua lengkap. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Quarter life crisis (28 item; α= 0,930); WHO ACE-IQ (29 item) dan Adult-PARQ (22 item; α= 0,947) versi Ayah dan (22 item; α= 0,922) versi Ibu. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai (rxy=0,587, F=56,319; p<0,05) sehingga terdapat hubungan positif antara ACE dan PAR ayah dan ibu dengan QLC pada emerging adults. ACE dan PAR memiliki sumbangan efektif sebesar 34,4% terhadap QLC. Penerimaan orangtua terutama penerimaan ibu merupakan faktor protektif terjadinya QLC. Layanan kesehatan mental serta pemberian psikoedukasi mengenai masa transisi yang menyebabkan ketidakstabilan emosi dapat dilakukan sebagai bentuk preventif stress maladaptif pada emerging adulthood.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Fakultas Psikologi
Date Deposited: 02 Feb 2024 06:55
Last Modified: 02 Feb 2024 06:55
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19111

Actions (login required)

View Item View Item