Sudiasa, I Nyoman Sebastian and Mahati, Endang and Maharani, Nani (2023) Efektivitas Pembelajaran Farmakologi Dasar Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK KTI) ABSTRAK-KTI.pdf Download (203kB)

Abstract

Latar Belakang: Pengetahuan farmakologi dasar merupakan salah satu ilmu penting untuk menunjang dalam melakukan manajemen obat kepada pasien. Pemberian obat yang tepat bergantung pada retensi pengetahuan farmakologi dokter. Retensi pengetahuan farmakologi yang inadekuat dapat menyebabkan kesalahan pemberian obat. Faktor yang mempengaruhi rendahnya retensi pengetahuan farmakologi pada adalah opini mahasiswa bahwa farmakologi memiliki materi yang sangat luas serta perubahan kurikulum pembelajaran yang menyebabkan kurangnya pemahaman mendalam pada farmakologi. Retensi pengetahuan tentunya dipengaruhi oleh metode pembelajaran. Oleh karena itu, ketepatan dan kesesuaian pemilihan metode pembelajaran penting untuk dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penilaian efektivitas metode pembelajaran farmakologi dasar terhadap retensi pengetahuan farmakologi pada mahasiswa kedokteran tingkat akhir Universitas Diponegoro.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro yang telah menempuh kuliah farmakologi. Penilaian terhadap metode pembelajaran farmakologi dikategorikan tinggi, sedang, dan rendah. Retensi pengetahuan dikategorikan baik, cukup, dan buruk. Analisis univariat dilakukan untuk mengolah data karakteristik responden. Uji bivariat Spearman dan Chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Hasil: Subjek pada penelitian sebanyak 106 orang. Hasil rerata nilai efektivitas metode pembelajaran farmakologi adalah 3,94 ± 0,41. Sebanyak 25 orang menilai bahwa pembelajaran farmakologi memiliki efektivitas sedang dan 81 orang menilai efektivitas pembelajaran farmakologi tinggi. Rerata skor Retensi pengetahuan adalah 48,22 ± 9,78 Sebanyak 90 (85,9%) orang memiliki Retensi pengetahuan farmakologi yang buruk, 15 (14,2%) Retensi pengetahuan farmakologi yang cukup, dan 1 (0,9%) orang dengan Retensi pengetahuan farmakologi yang baik. Tidak ditemukan adanya hubungan antara efektivitas metode pembelajaran dengan Retensi pengetahuan farmakologi dasar.
Kesimpulan: Retensi pengetahuan farmakologi dasar mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro adalah buruk, meskipun sebagian besar mahasiswa menilai pembelajaran farmakologi sudah efektif.

Kata kunci: Retensi pengetahuan farmakologi, efektivitas metode pembelajaran farmakologi, mahasiswa kedokteran

Actions (login required)

View Item