Ivaning, Nahlin and Hendrianingtyas, Meita and Retnoningrum, Dwi (2023) PERBEDAAN TES FUNGSI GINJAL PADA LAMA TERAPI TENOFOVIR PASIEN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (NAHLIN IVANING-22010120130197-ABSTRAK) NAHLIN IVANING-22010120130197-KTI-ABSTRAK.pdf Download (127kB)

Abstract

Latar Belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang limfosit sehingga menyebabkan gangguan respon imun seseorang. Tenofovir disoproxil fumarate (TDF) atau tenofovir adalah salah satu antiretroviral golongan nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI) yang efektif untuk terapi pasien HIV. Tenofovir berpengaruh pada penurunan fungsi ginjal.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan tes fungsi ginjal pada lama terapi tenofovir pasien HIV.
Metode: Penelitian cross-sectional 44 pasien HIV/AIDS di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data pasien dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu pasien dengan lama terapi tenofovir ≤6 bulan dan >6 bulan. Uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan fungsi ginjal antar kelompok.
Hasil: Sebanyak 24 pasien (54,5%) sudah menjalani terapi tenofovir selama >6 bulan, sedangkan 20 pasien (45,5%) menjalani terapi ≤6 bulan. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan perbedaan yang signifikan pada kadar kreatinin dan eLFG antara pasien HIV/AIDS dengan lama terapi tenofovir ≤6 bulan dan >6 bulan dengan nilai kemaknaan sebesar p=0,043 dan p=0,018. Sedangkan pada analisis kadar ureum tidak terdapat perbedaan pada pasien dengan nilai kemaknaan sebesar p=0,219.
Kesimpulan: Kadar kreatinin lebih rendah dan nilai eLFG lebih tinggi secara bermakna pada lama terapi tenofovir ≤6 bulan dibandingkan >6 bulan.

Kata Kunci: Tes Fungsi Ginjal, Tenofovir, Human Immunodeficiency Virus, Ureum, Kreatinin, eLFG.

Actions (login required)

View Item