Search for collections on Undip Repository

Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-23 Bulan di Rumah Tangga Miskin (Analisis SSGI 2021)

Wimala Santi, Astrella and Nuryanto, Nuryanto and Purwanti, Rachma and Tri Susilo, Mursid Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-23 Bulan di Rumah Tangga Miskin (Analisis SSGI 2021). -. (Unpublished)

[img] Text
Abstrak-Astrella Wimala.pdf

Download (273kB)

Abstract

Latar belakang: Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan masih terdapat 24,4% balita mengalami stunting dan tergolong masalah gizi kronis. Kemiskinan merupakan akar masalah yang memicu munculnya faktor-faktor risiko penyebab stunting. Belum banyak penelitian mengenai stunting yang khusus dilakukan di rumah tangga miskin.
Tujuan: Menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan di rumah tangga miskin.
Metode: Penelitian ini menggunakan data SSGI 2021 yang diambil di 514 kabupaten/kota di Indonesia menggunakan desain cross-sectional. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 8.316 baduta usia 6-23 bulan di rumah tangga miskin. Variabel terikat adalah stunting, Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, tempat tinggal, berat badan lahir, panjang badan lahir, keragaman pangan baduta, riwayat inisiasi menyusu dini, riwayat ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, tingkat pendidikan orang tua, pemanfaatan posyandu, jumlah anggota rumah tangga, kerawanan pangan, dan sanitasi lingkungan. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, uji chi-square, dan regresi logistik ganda.
Hasil: Sebanyak 40% baduta berada di rumah tangga miskin. Prevalensi stunting pada baduta usia 6-23 bulan di rumah tangga miskin adalah sebesar 20,2%. Usia 12-23 bulan berisiko 2,47 kali (95%CI;2,159-2,834), jenis kelamin laki-laki berisiko 1,43 kali (95%CI;1,280-1,600), tinggal di perdesaan berisiko 1,15 kali (95%CI;1,030-1,295), berat badan lahir rendah (BBLR) berisiko 1,79 kali (95%CI;1,477-2,186), panjang badan lahir pendek (PBLP) berisiko 1,87 kali (95%CI;1,650-2,139), tingkat pendidikan ibu rendah berisiko 1,15 kali (95%CI;1,018-1,315), dan sanitasi lingkungan yang tidak layak berisiko 1,23 kali (95%CI;1,073-1,415) lebih besar untuk mengalami stunting.
Simpulan: Faktor risiko stunting pada baduta usia 6-23 bulan di rumah tangga miskin adalah usia 12-23 bulan, jenis kelamin laki-laki, tinggal di perdesaan, BBLR, PBLP, tingkat pendidikan ibu yang rendah, dan memiliki sanitasi lingkungan yang tidak layak.
Kata Kunci: baduta, faktor risiko, rumah tangga miskin, stunting

Item Type: Article
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Nutrition Science
Depositing User: Pustakawan Gizi
Date Deposited: 08 Dec 2023 01:56
Last Modified: 08 Dec 2023 01:56
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18590

Actions (login required)

View Item View Item