Lupiyatama, Shila and Limantoro, Charles and Silitonga, Friska (2022) HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN INFEKSI COVID 19 TERHADAP KADAR KALIUM DAN CEDERA MIOKARDIUM. Masters thesis, universitas diponegoro.
Text (ABSTRAK-KTI)
ABSTRAK-TESIS-SHILA.pdf Download (37kB) |
Abstract
LATAR BELAKANG: Hipokalemia merupakan salah satu komplikasi pada pasien COVID-19. Hipokalemia disebabkan oleh berbagai mekanisme, termasuk gejala gastrointestinal, cedera tubular akut, hiperaktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, anoreksia, terapi diuretik, dan alkalosis respiratorik. Hipokalemia dapat menyebabkan eksaserbasi ARDS dan cedera miokard akut yang merupakan komplikasi umum dari infeksi COVID 19 dan dapat ditemukan pada COVID 19 stadium lanjut serta indikasi prognosis pasien yang buruk.
TUJUAN: Untuk mengetahui korelasi antara derajat keparahan infeksi SARS CoV 2 terhadap kadar kalium dan cedera miokardium
METODE: Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan 63 subjek. Variabel bebas adalah infeksi SARS CoV 2 derajat sedang dan berat. Tingkat keparahan infeksi berdasarkan pedoman COVID 19 Indonesia edisi ketiga, menilai tanda dan gejala pneumonia, gangguan pernapasan, laju pernapasan, dan saturasi oksigen darah. Variabel terikat adalah cedera miokardium dan kadar kalium darah
HASIL: Mayoritas pasien adalah perempuan (53,8%). Rata-rata usia peserta adalah 52,12 tahun. 76,9% pasien menderita infeksi COVID 19 derajat sedang. Sebagian besar pasien menunjukkan kadar kalium normal (69,2%), sedangkan 23,1% mengalami hipokalemia ringan (3-3,4 mg/dL). Kadar NT pro BNP meningkat pada 64,9% pasien (> 100 pg/mL), sedangkan kadar troponin meningkat pada 13,7 % pasien (> 0,1 ng/mL). Hipokalemia ringan ditemukan pada 24% pasien dengan infeksi COVID 19 sedang dan hipokalemia berat ditemukan pada 6% pasien dengan infeksi COVID 19 berat (3 mg/dL), namun sebagian besar pasien COVID 19 berat (76,9%) normokalemia. Tidak ada hubungan antara kadar kalium dengan derajat keparahan infeksi COVID 19 (p = 0,523). NT pro BNP lebih tinggi pada pasien infeksi berat (73,3%berbanding 61,9%), tetapi tidak signifikan secara statistik (p = 0,631). Tingkat troponin lebih tinggi pada pasien COVID-19 sedang daripada pasien COVID-19 berat (15,4% berbanding 8,%).
KESIMPULAN: Tidak ada hubungan bermakna antara derajat keparahan infeksi COVID 19 terhadap kadar kalium dan peningkatan cedera miokard.
KATA KUNCI: Hipokalemia, Cedera miokardium, COVID 19, infeksi, sedang, berat, SARS CoV 2
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hipokalemia, Cedera miokardium, COVID 19, infeksi, sedang, berat, SARS CoV 2 |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine |
Depositing User: | Upload Mandiri FK |
Date Deposited: | 13 Dec 2023 07:05 |
Last Modified: | 13 Dec 2023 07:05 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18492 |
Actions (login required)
View Item |