RAHARJO, TIARA AYU (2022) NEGOSIASI IDENTITAS PENARI CROSS GENDER PADA LENGGER LANANG 21KOM2022. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Text
COVER.pdf - Submitted Version Download (405kB) |
|
Text
BAB 1.pdf - Submitted Version Download (298kB) |
|
Text
BAB 2.pdf - Submitted Version Download (527kB) |
|
Text
BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (640kB) |
|
Text
BAB 4.pdf - Submitted Version Download (313kB) |
|
Text
BAB 5.pdf - Submitted Version Download (211kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (155kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Seni cross gender dalam pementasan merupakan bagian dari permainan peran
yang dilakukan oleh seniman yang terlibat dalam pementasan tersebut. Dalam
konteks penelitian ini, lengger lanang sebagai penari cross gender membawakan
perannya sebagai penari perempuan dengan menggunakan berbagai atribut dan
gesture yang menampilkan sisi feminin yang membuat mereka termarjinalkan dari
masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat dominan, laki-laki yang
berpenampilan feminin seringkali dikaitkan dengan pelencengan seksual dan
identik dengan sebutan banci.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
upaya yang dimiliki oleh lengger lanang sebagai penari cross gender dalam
melakukan negosiasi identitas. Beberapa teori digunakan untuk menelaah
fenomena ini, antara lain Teori Identitas Budaya, Teori Negosiasi Identitas, Teori
Co-Culture, dan Teori Penjulukkan. Penelitian dengan tipe deskriptif kualitatif ini
dilakukan dengan pendekatan femomenologi yang berfokus pada pengalaman
yang dimiliki oleh informan. Untuk menggali informasi yang mendalam mengenai
pengalaman dalam bernegosiasi identitas, peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) dalam proses pengambilan data.
Hasil dari penelitian ini, lengger lanang sebagai penari cross gender
melakukan negosiasi identitas dengan memberikan pemahaman kepada
masyarakat umum (kelompok dominan) terkait nilai dalam budaya lengger seperti
hakikat cross gender dalam seni tradisi lengger, perbedaan transgender dan cross
gender, dan keyakinan budaya lengger terkait dualisme (feminin dan maskulin)
yang harus memperoleh keadilan dalam setiap tubuh individu, serta memberikan
citra positif terhadap masyarakat seperti menerapkan profesionalitas dalam
membawakan peran pementasan yang berbeda dengan keseharian dan tetap
merespon tindakan marginalisasi masyarakat dengan empati dan toleransi yang
baik. Julukan banci yang diterima oleh lengger tidak membuat mereka merasa
bahwa mereka adalah banci. Hal ini disebabkan oleh adanya pengetahuan dan
keyakinan yang telah dipupuk terkait nilai budaya dalam identitas lengger lanang
yang sesuai dengan pakem tradisi.
Kata Kunci : Negosiasi Identitas, Cross Gender, Marginal, Penjulukkan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 29 Nov 2023 08:10 |
Last Modified: | 29 Nov 2023 08:10 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18416 |
Actions (login required)
View Item |