Search for collections on Undip Repository

KEEFEKTIFAN PSIKOTERAPI GRUP PERILAKU DIALEKTIKAL DIBANDINGKAN PSIKOTERAPI INDIVIDUAL SUPORTIF PADA PASIEN GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG

Wardani, Natalia Dewi and MI Widiastuti, MI Widiastuti and Sudiyanto, Aris and Hardian, Hardian and Subagio, Hertanto Wahyu and Tugasworo, Dodik and Maharatih, Gusti Ayu (2023) KEEFEKTIFAN PSIKOTERAPI GRUP PERILAKU DIALEKTIKAL DIBANDINGKAN PSIKOTERAPI INDIVIDUAL SUPORTIF PADA PASIEN GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG. Doctoral thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (ABSTRAK DISERTASI NATALIA DEWI WARDANI)
NATALIA DEWI WARDANI-22010120510012- DISERTASI-ABSTRAK.pdf

Download (107kB)

Abstract

Latar belakang: Pasien Gangguan Kepribadian Ambang 50% datang ke unit gawat darurat saat periode krisis akut, dan hampir 5% sampai 10% melakukan bunuh diri. Psikoterapi GKA yang seringkali diberikan adalah psikoterapi individual suportif dengan memfasilitasi kapasitas adaptif dalam menangani stres namun mahal dan membutuhkan waktu,karena satu terapis satu pasien. Psikoterapi grup perilaku dialektikal/DBT dipandang efektif , hemat waktu & tenaga, membantu lebih banyak orang dalam sekali waktu, ada modul panduan menghadapi kejadian yang membuat stres. Metode: Penelitian RCT, pre and post test design pada 66 pasien GKA dibagi dua kelompok perlakuan psikoterapi DBT dan Suportif. Diagnosis GKA menggunakan SCID II DSM-V. Dilakukan pengukuran skor aliansı terapeutik, depresi, fungsi kognitif, impulsifitas, risiko bunuh diri, pengukuran kadarBDNF, NFκB, SOD sebelum dan sesudah perlakuan psikoterapi DBT dan Suportif. Hasil: Kedua kelompok perlakuan menunjukkan peningkatan skor aliansi terapi CALPAS secara bermakna (DBT p=0,025, Suportif p<0,001). Kedua kelompok terdapat penurunan bermakna skor depresi (p<0.001), namun kelompok DBT sudah menunjukkan penurunan sejak minggu 5. Kelompok Suportif memiliki memiliki peningkatan skor fungsi kognitif yang bermakna setelah perlakuan (p=0,035). Kelompok DBT lebih banyak mengalami penurunan impulsivitas 1,3 kali dan risiko bunuh diri 1,1 kali dibandingkan Kelompok Suportif. Kelompok DBT menunjukkan penurunan kadar BDNF (p=0,009, RR 1,588, 95% CI 1,089-2,295), kadar NFκB (p<0,001 RR 2,071, 95% CI 1,365-3,144) dan kadar SOD (p=0,014 RR 1,833, 95% CI 1,099-3,058) lebih banyak dibandingkan kelompok Suportif. Kadar NFĸB berhubungan dengan Keparahan GKA. (p=0,022; OR=7,344; 95% CI:1,328-40,612; Wald=5,222) Simpulan: Psikoterapi grup perilaku dialektikal lebih efektif dibandingkan psikoterapi individual suportif pada pasien gangguan kepribadian ambang dalam memperbaiki depresi lebih cepat, impulsifitas, risiko bunuh diri, kadar BDNF, kadar NFkB, kadar SOD. Kelompok individual suportif unggul dalam perbaikan aliansi terapi dan fungsi kognitif. Membutuhkan 16,5 orang diberikan psikoterapi perilaku dialektikal / DBT untuk mencegah keparahan satu pasien GKA. Kadar NFĸB berhubungan dengan Keparahan GKA. Kata Kunci: Psikoterapi, DBT, Suportif, aliansı terapeutik, depresi, fungsi kognitif, impulsifitas, risiko bunuh diri, BDNF, NFκB, SOD.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Psikoterapi, DBT, Suportif, aliansı terapeutik, depresi, fungsi kognitif, impulsifitas, risiko bunuh diri, BDNF, NFκB, SOD
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Doctor Program of Medical Science
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 15 Jan 2024 07:37
Last Modified: 15 Jan 2024 07:37
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18356

Actions (login required)

View Item View Item