RENYAAN, Regina Iriani Caroline De Rosario and Sutiningsih, Dwi and Hadisaputro, Suharyo (2023) BERBAGAI FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN MALARIA PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOWEK KABUPATEN SUPIORI (Kajian Lingkungan Fisik, Biologi dan Sosial Budaya). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Text
COVER.pdf Download (596kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (212kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (351kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (188kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (245kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (605kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (185kB) |
|
Text
BAB VII.pdf Download (102kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (147kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Tahun 2022, kasus malaria diwilayah kerja Puskesmas Sowek kembali mengalami peningkatan dari 4,33 per 1000 penduduk tahun 2021 menjadi 22,72 kasus per 1000 penduduk. Peningkatan ini tidak terlepas dari peran faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk dan penularan malaria. Tujuan: untuk menganalisis berbagai faktor risiko lingkungan fisik, biologi dan sosial budaya yang berpengaruh terhadap kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sowek Kabupaten Supiori, Propinsi Papua.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control dengan populasi adalah semua orang yang tercatat sebagai pasien di Puskesmas Sowek serta bertempat tinggal menetap. Jumlah sampel sebanyak 130 orang yang terdiri dari 65 kasus dan 65 kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi lingkungan dengan analisis data menggunakan chi-square untuk uji bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat.
Hasil: Hasil penelitian didapati 61,5% kasus terinfeksi P. falciparum, 16,5% terinfeksi P.vivax dan 21,5% kasus terinfeksi P.falciparum dan P.vivax (mix). Hasil analisis univariat menunjukan suhu lingkungan berkisar 27,4-31,50C, dengan kelembaban 66-99%, pH breeding place 4,1-8,5 dan salinitas 0,0-15,00/00. Hasil multivariat menunjukan banyaknya breeding place (p=0,011;OR=3,847), kebiasaan menyimpan sagu dan mengganti airnya (p=0,000;OR=8,748), kebiasaan menggunakan kelambu (p=0,001;OR=6,383), riwayat dari daerah endemis (p=0,000;OR=27,230), dan pH breeding place (p=0,044;OR=3,086) merupakan faktor risiko lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian malaria.
Kesimpulan: Banyaknya breeding place, kebiasaan menyimpan sagu dan mengganti airnya, kebiasaan menggunakan kelambu, riwayat berkunjung ke daerah endemis, dan pH breeding place merupakan faktor risiko kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sowek.
Kata kunci : Malaria, Faktor risiko, lingkungan, Sowek
Background: In 2022, malaria cases in the Sowek Health Center work area again increased from 4.33 per 1000 population in 2021 to 22.72 cases per 1000 population. This increase is inseparable from the role of environmental factors that support mosquito breeding and malaria transmission.
Objective: to analyze various physical, biological and socio-cultural environmental risk factors that affect the incidence of malaria in the working area of the Sowek Health Center, Supiori Regency, Papua Province.
Method: This study used a case-control design with the population being all people who were recorded as patients at the Sowek Health Center and residing sedentary. The number of samples was 130 people consisting of 65 cases and 65 controls with sampling techniques using purposive random sampling. Data collection through interviews and environmental observation with data analysis using chi-square for bivariate test and logistic regression for multivariate analysis.
Results: The results of the study found 61,5% of cases infected with P. falciparum, 16,5% infected with P. vivax and 21,5% of cases infected with P. falciparum and P. vivax (mix). The results of the univariate analysis showed that the ambient temperature ranged from 27,4-31,50C, with humidity 66-99%, pH breeding place 4,1-8,5 and salinity 0,0-15,0 0/00. Multivariate results showed the number of breeding places (p=0,011;OR=3,847), the habit of storing sago and changing the water (p=0,000;OR=8,748), the habit of using mosquito nets (p=0,001; OR=6,383), history of endemic areas (p=0,000;OR=27,230), and the pH of breeding places (p=0,044; OR=3,086) is an environmental risk factor that affects the incidence of malaria.
Conclusion: The number of breeding places, the habit of storing sago and changing the water, the habit of using mosquito nets, a history of visiting endemic areas, and the pH of breeding places are risk factors for malaria in the Sowek Health Center work area
Keywords : Malaria, risk factor, environment, Sowek
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Malaria, Faktor risiko, lingkungan, Sowek |
Subjects: | Public Health |
Divisions: | Postgraduate Program > Master Program in Epidemiology |
Depositing User: | ekana listianawati |
Date Deposited: | 20 Nov 2023 04:21 |
Last Modified: | 20 Nov 2023 04:21 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18112 |
Actions (login required)
View Item |