SUDRAJAT, Adang and Syafrudin, Syafrudin and Kusdiyantini, Endang (2023) KAJIAN KENDALA DAN SOLUSI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa) DI INDONESIA. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (222kB)
	Text BAB II.pdf Download (891kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (345kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB)
	Text BAB V.pdf Download (91kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (953kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Indonesia sampai saat ini tidak terlalu signikan, padahal sudah banyak peraturan yang diterbitkan untuk mendukung percepatannya termasuk Peraturan Presiden RI yang diterbitkan beruntun, termasuk yang terakhir nomor 35 tahun 2018 untuk percepatan pembangunan PLTSa di 12 kota besar yang volume sampahnya rata-rata sudah melebihi 1000 MT/hari. Sampai saat ini, baru PLTSa Benowo di Surabaya yang sudah sukses dibangun dan beroperasi secara komersial, sementara yang lainnya masih dalam tahap konstruksi 2 lokasi dan sisanya masih dalam proses perencanaan pengadaan dan penysunsan studi kelayakan. Mengapa pembangunan PLTSa ini berjalan sangat lambat, padahal tariff listrik yang dijual kepada PLN sudah ditetapkan jauh diatas tariff listrik PLN yang dijual kepada pelanggannya? Sudah banyak dilakukan penelitian terkait kendala dalam pembangunan PLTSa ini namun sampai saat ini belum memberikan dampak signifikan terhadap pelaksanaan pembangunannya. Mungkin masih banyak risiko yang harus dihadapi oleh Pemerintah Daerah, Pengembang maupun PLN dan belum ada mitigasi yang dalam kendali mereka sehingga mereka ‘enggan’ untuk aktif dalam proses pembangunan PLTSa ini. Untuk itu dilakukan kajian risiko terhadap pasal-pasal dalam Peraturan Presiden nomor 35 tahun 2018 untuk mengalwali proses penelitian ini, kemudian dilakukan konfirmasi melalui pertanyaan yang dituangkan dalam kuisioner kepada Pemerintah Daerah, Pengembang dan PLN. Setelah dilakukan Analisa data hasil penelitian yang sudah divalidasi, disimpulkan kendala terhambatnya pembangunan PLTSa dimaksud dan disiapkan saran untuk mengatasi kendalanya.

The Progress of the construction of Waste Power Plants in Indonesia so far has not been very significant, even though many regulations have been issued to support its acceleration, including the Presidential Regulation of Indonesia issued successively, including the latest Presidential Regulation number 35 of 2018, to accelerate the construction of PLTSa in 12 big cities whose average volume of waste exceeds than 1000 MT/day. There is only the Benowo waste power plant in Surabaya has been successfully built and operates commercially, while the others are still in the construction phase for 2 locations, and the rest are still in the process of planning procurement and preparing a feasibility study. Why is the PLTSa construction progressing so slowly, even though the electricity tariff sold to PLN has been set far above the electricity tariff from PLN sells to its customers? Many researchers have conducted regarding the constraints in waste power plant development, but it has not improved the construction implementation. Maybe there are still many risks that the Regional Government, Developers, and PLN must face, and there is no mitigation within their control. They are 'reluctant' to be active in waste power plant development, therefore the risk analysis was carried out on the articles in Presidential Regulation number 35 of 2018 to start this research process then confirmation was carried out through questions outlined in a questionnaire to the Regional Government, Developers, and PLN. The constraint of the waste power plant development concluded after analyzing the validated research data finish, and by conducting SWAT analysis of the validated research data, the overcome of these obstacles recommendations can be made

Actions (login required)

View Item