Search for collections on Undip Repository

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN BORGTOCHT TERHADAP DEBITUR WANPRESTASI (Studi Kasus: Putusan Nomor 49 /Pdt.Sus/ Pailit/ 2014/ PN.Niaga. Jkt.Pst.Kasasi Nomor 212K/Pdt.Sus/Pailit/2015. PK Nomor 141PK/Pdt.Sus/Pailit/2016).-088 Perdata 2023

Marsondang.S, Bunga Vallentina Angur and Badriyah, Siti Malikhatun and Adhi, Yuli Prasetyo (2023) PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN BORGTOCHT TERHADAP DEBITUR WANPRESTASI (Studi Kasus: Putusan Nomor 49 /Pdt.Sus/ Pailit/ 2014/ PN.Niaga. Jkt.Pst.Kasasi Nomor 212K/Pdt.Sus/Pailit/2015. PK Nomor 141PK/Pdt.Sus/Pailit/2016).-088 Perdata 2023. Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

Full text not available from this repository.

Abstract

Fungsi utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, dalam menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman kredit, bank menjalankan asas perkreditan yang sehat dan prinsip kehati-hatian dengan melakukan upaya manajemen risiko kredit dengan meminta jaminan berbentuk jaminan pokok yang bersifat materiil yakni jaminan kebendaan dan jaminan tambahan (accessoir) yang bersifat immateriil yakni jaminan perorangan. Pengikatan jaminan peorangan dimintakan karena besarnya nilai kredit yang diberikan. Pada sengketa antara Arifin vs PT Mitra Usaha Cemerlang Putusan Nomor 49/Pdt.Sus/Pailit/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst yang mempailitkan penjamin atas wanprestasi debitur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya hukum bagi Bank untuk mencegah risiko kredit macet dengan jaminan pribadi dan menganalisis perlindungan hukum bagi penjamin dengan menganalisis amar Putusan Nomor 49/Pdt.Sus/Pailit/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst apakah sudah tepat secara hukum.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah hukum yuridis normatif dengan metode analisis data normatif kualitatif berdasarkan spesifikasi penelitian deskriptif analitis memperoleh jenis data sekunder melalui studi kepustakaan dengan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, hasil penelitian disajikan berbentuk naratif.
Berdasarkan hasil penelitian, akta borgtocht berfungsi sebagai jaminan tambahan sebagai upaya Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit dalam jumlah besar. Pada praktek bank sering memakai klausula janji untuk melepaskan hak istimewa penjamin dalam Pasal 1831 ayat (2) KUH Perdata, contoh kasus Bank Mayapada membuat perjanjian dengan penjamin dalam perjanjian penanggungan dengan janji melepas hak istimewa sebagai penjamin berakibat pada secara langsung dapat menagih dan menyita harta penjamin tanpa terlebih dahulu mengajukan pailit dan sita umum terhadap harta penjamin Arifin atas utang debitur utama PT Mitra Usaha Cemerlang, dalam pertimbangan hakim mengabulkan permohonan pailit terhadap penjamin karena telah memenuhi syarat pailit yang dibuktikan dengan print out BI Checking dalam Pasal 5 ayat (1) UU ITE jo Pasal 2 ayat (1) UUK PKPU dan berdasarkan Pasal 1831 ayat (1) KUH Perdata penjamin dapat langsung dieksekusi setelah debitur utama wanprestasi karena melepaskan hak istimewanya mau tidak mau atas perjanjian penanggungan yang telah disepakati dan dibuat secara tegas dalam akta borgtocht berlaku asas pacta sunt servanda penjamin bertanggungjawab atas prestasinya sebagai penanggung.
Kata Kunci:
Jaminan Perorangan, perjanjian penanggungan (borgtocht), wanprestasi, risiko kredit, pailit

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Law
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: Mr Perpus FH1
Date Deposited: 02 Nov 2023 02:17
Last Modified: 02 Nov 2023 02:17
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/17511

Actions (login required)

View Item View Item