WARNO PUTRI, VANDA DELIMA (2022) PENGARUH PERBEDAAN PERIODE PAPARAN DETERGEN TERHADAP HISTOPATOLOGI INSANG BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) (22b125). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text COVER Vanda Delima Warno Putri 22b125.pdf Download (556kB)

Abstract

RINGKASAN

Vanda Delima Warno Putri. 26020117140060. Pengaruh Perbedaan Periode
Paparan Detergen Terhadap Histopatologi Insang Benih Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) (Desrina dan Sarjito)
Detergen merupakan limbah domestik yang paling umum
mengkontaminasi lingkungan periran dan menyebabkan berbagai toksisitas
terhadap organisme akuatik sehingga mempengaruhi aktivitas budidaya, salah
satunya pada pembenihan ikan nila. Detergen memiliki sifat iritan dan toksik yang
dapat mengakibatkan perubahan struktural pada organ tubuh ikan. Insang
merupakan organ pertama yang terdampak polutan karena terjadi kontak langsung
dengan kontaminan dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran histologi insang benih ikan nila yang terpapar detergen pada periode
paparan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium akuakultur
Universitas Diponegoro Semarang, menggunakan metode penelitian rancangan
acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Ikan uji yang digunakan
adalah benih ikan nila berumur ±2 bulan dengan bobot rata-rata 1,24±0,3 gr/ekor.
Dosis detergen yang digunakan adalah dosis subletal yaitu 24 mg/L yang
ditambahkan pada setiap perlakuan kecuali perlakuan A (kontrol). Lama paparan
pada setiap perlakuan A, B, C, dan D secara berturut-turut yaitu 45, 15, 30, dan 45
hari. Parameter yang diukur meliputi gambaran histopatologi insang, gejala klinis,
mortalitas dan kualitas air. Tingkat kerusakan insang ditentukan dengan metode
skoring dan dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, apabila terdapat
perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbedaan periode paparan detergen memberikan
perubahan histopatologi insang berupa edema, hipertrofi, hiperplasia dan fusi
dengan tingkat keparahan tertinggi pada perlakuan D (rata-rata skor 4), diikuti
perlakuan C (rata-rata skor 3), perlakuan B (rata-rata skor 1,33) dan perlakuan A
(rata-rata skor 0). Hasil kelulushidupan terendah yaitu pada perlakuan D sebesar
75,56% dan tertinggi pada perlakuan A sebesar 95,56%. Nilai kualitas air selama
penelitian masih berada dikisaran yang layak yaitu DO 3,5-8,7 mg/l, suhu 25-
29°C dan pH 7,1-7,9. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan periode
paparan detergen memberikan pengaruh nyata terhadap histopatologi insang benih
ikan nila. Tingkat kerusakan insang tertinggi hingga terendah yaitu perlakuan D,
diikuti perlakuan C, perlakuan B dan perlakuan A.
Kata kunci: Detergen, Histopatologi, Ikan Nila, Periode Paparan

SUMARRY

Vanda Delima Warno Putri. 26020117140060. The Effect of Different
Detergent Exposure Periods on Gill Histophatology of Tilapia (Oreochromis
niloticus) Juvenile (Desrina dan Sarjito)
Detergents are the most common domestic wastes that contaminate the
aquatic environment and cause various toxicities to aquatic organisms affecting
aquaculture activities, such as tilapia hatchery. Detergents have irritant and toxic
properties that can cause structural changes in fish organs. The gills are the first
organ to be structurally affected by direct contact with pollitants such as
detergents in the water. This studydetermined the histological description of the
gills of tilapia fry exposed to detergents at different exposure periods. This
research was conducted in the aquaculture laboratory of Diponegoro University,
Semarang, using a completely randomized design with four treatments and three
replications. The fish used were tilapia fry aged ±2 months with a mean weight of
1.24 ± 0.3 g/fish. A sublethal dose of 24 mg/L was exposed to each treatment
groups except the group A (control). The periods of exposure in each treatment
group A, B, C, and D were 45, 15, 30, and 45 days, respectively. Parameters
measured include histopathological change of gills, clinical sign, mortality and
water quality. The level of damage is determined by the scoring and analyzed
using the Kruskal-Wallis test, if there is a significant difference, then proceed with
the Mann-Whitney test. The results showed that different periods of detergents
exposure affected the histopathological changes of gills such as oedema,
hypertrophy, hyperplasia and fusion with the highest severity in treatment
group D (mean score 4), followed by treatment groups C (mean score 3), B (mean
score 1.33), and A (mean score 0). The lowest survival rate of 75.56% found in
treatment group D and the highest survival rate of 95.56% found in treatment
group A.The quality of water during the study were in the appropriate range,
including DO 3.5-8.7 mg/l, temperature 25-29°C and pH 7.1-7.9. This study
concluded that the different periods of detergents exposure have significant effect
on the histopathology of tilapia fry gills. The level of damage from the highest to
the lowest was in treatment group D, followed by treatment groups C, B, and A.
Keyword: Detergent, Exposure Periods, Histopathology, Tilapia

Actions (login required)

View Item