Search for collections on Undip Repository

PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Panaeus monodon) DENGAN SISTEM MONOKULTUR DAN POLIKULTUR DENGAN RUMPUT LAUT Gracilaria DI TAMBAK DESA KALIWLINGI KABUPATEN BREBES (22b615)

WAFI, MUHAMMAD KHOIRUL (2022) PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Panaeus monodon) DENGAN SISTEM MONOKULTUR DAN POLIKULTUR DENGAN RUMPUT LAUT Gracilaria DI TAMBAK DESA KALIWLINGI KABUPATEN BREBES (22b615). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
Cover Muhammad Khoirul Wafi 22b615.pdf

Download (588kB)

Abstract

ABSTRAK
Muhammad Khoirul Wafi. 26020117140084. Pertumbuhan udang windu
(Panaeus Monodon) dengan Sistem Monokultur Tradisional dan Polikultur
dengan Rumput Laut (Gracilaria) di Tambak Desa Kaliwlingi Kabupaten Brebes.
(Sri Rejeki dan Lestari Lakhmi Widowati)
Udang windu (Panaeus monodon) merupakan komoditi ekspor yang penting
bagi perekonomian indonesia. Budidaya udang windu (P. monodon) di Indonesia
telah dilakukan sejak tahun 70-an dan sampai sekarang masih merupakan salah
satu kegiatan perikanan yang cukup potensial.
Tujuan dari penelitian ini Mengetahui pengaruh pertumbuhan udang windu
yang dibudidayakan menggunakan sitem tradisional polikultur dan monokultur,
mengetahui pertumbuhan bobot terbaik pada budidaya udang windu
menggunakan budidaya dengan sistem tradisional monokultur dan polikultur.
Materi yang digunakan adalah udang windu (p. monodon) yang masih
berukuran benih berat kurang dari 0,1 gram berasal dari Tegal dibudidayakan
dengan menggunakan sistem polikultur dan monokultur dengan rumput laut
Gracilaria sp. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental di
tambak. Metode eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lainnya dalam kondisi yang
terkendali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah uji T dengan 2 perlakuan
3 kali ulangan.
Hasil dari bobot mutlak perlakuan budidaya polikultur Perlakuan Ud
(Udang Windu) + Rl (Rumput Laut) menunjukkan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan Ud (Udang Windu) yaitu sebesar 27,63 ± 5,22g,
pada perlakuan laju pertumbuhan sepesifik menunjukan hasil 3,15 < 2,83. Kulitas
air Konduktifity (UD + RL) 29,92 – 44,09 ms/cm, (UD) 26,57 – 51,90 ms/cm,
Kalitas air Total Dissolved Solid (UD + RL) 14,78 – 21,35 ms/cm, (UD) 10,12 –
26,13 ms/cm, DO 7,58 mg/L, pH 7, salinitas 25˚/͚, suhu 33˚C, tbd 20,38 NTU.
Berdasarkan perhitungan bobot yang telah dilakukan antara udang windu
yang dibudidayakan secara polikultur dan monokultur didapatkan hasil bahwa
bobot udang windu terbaik dihasilkan pada budidaya polikultur dengan rumput
laut karena rumput laut membantu dalam memproduksi oksigen terlarut sehingga
pertumbuhan udang mengalami peningkatan.
Kata kunci: monokultur, polikultur, udang windu.

ABSTRACT
Muhammad Khoirul Wafi. 26020117140084. Growth of tiger shrimp (Panaeus
Monodon) with Traditional Monoculture System and Polyculture with Seaweed
(Gracilaria) in Kaliwlingi Village Pond, Brebes Regency. (Sri Rejeki and
Lestari Lakhmi Widowati)
Tiger shrimp (Panaeus monodon) is an important export commodity for
the Indonesian economy. Tiger shrimp (P. monodon) cultivation in Indonesia has
been carried out since the 70s and until now it is still one of the potential fishery
activities.
The purpose of this study is to determine the influence of the growth of
tiger shrimp cultivated using traditional polyculture and monoculture systems,
find out the best weight growth in tiger shrimp cultivation using cultivation with
traditional monoculture and polyculture systems.
The material used is tiger shrimp (p. monodon) which is still the size of a
seed weighing less than 0.1 grams derived from Tegal cultivated using a
polyculture system and monoculture with seaweed Gracilaria sp. The method
used is an experimental research method on the farm.
Experimental methods are research methods used to look for the influence
of certain treatments on others under controlled conditions. The experimental
design used was a T test with 2 treatments of 3 replications. The results of the
absolute weight of the polyculture cultivation treatment Ud + Rl treatment
showed higher results compared to the Ud treatment, which was 27.63 ± 5.22g, in
the treatment the growth rate showed a yield of 3.15 < 2.83. Conductiveness
water quality (UD + RL) 29.92 – 44.09, (UD) 26.57 – 51.90, Total Dissolved
Solid (UD + RL) water calipus 14.78 – 21.35, (UD) 10.12 – 26.13, DO 7.58, pH
7, salinity 25, temperature 33, tbd 20.38.
Based on the weight calculations that have been carried out between
polyculture and monoculture-cultivated tiger shrimp, it is found that the best tiger
shrimp weight is produced in polyculture cultivation with seaweed because
seaweed helps in producing dissolved oxygen so that shrimp growth increases.
Keywords: monoculture, polyculture, tiger shrimp

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: monokultur, polikultur, udang windu, monoculture, polyculture, tiger shrimp,
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Aquaculture
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 11 Oct 2023 06:28
Last Modified: 11 Oct 2023 06:28
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/17064

Actions (login required)

View Item View Item