WEDASWARIE, DEWA AYU JESICA PUTRI (2023) PENATAAN POLA RUANG YANG EFISIEN BERBASIS ANALISIS SHANNON’S ENTROPY DAN CELLULAR AUTOMATA (STUDI KASUS : METROPOLITAN SURAKARTA). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text view_usp=drive_link - Published Version Restricted to Registered users only Download (83kB) | Request a copy

Abstract

Urbanisasi merupakan salah satu faktor utama terjadinya pertumbuhan perkotaan secara signifikan.
Urbanisasi akan mengakibatkan pada terjadinya peningkatan kebutuhan masyarakat khususnya terhadap
lahan non-terbangun. Pertumbuhan perkotaan yang terlalu cepat akan memicu terjadinya urban sprawl.
Fenomena urban sprawl akan menyebabkan proses pembangunan perkotaan menjadi kurang efisien. Dimana,
semakin besar pola persebaran suatu kota, akan semain besar biaya pembangunan infrastruktur yang
dibutuhkan. Metropolitan Surakarta merupakan salah satu konstelasi wilayah dengan tingkat interaksi sosial
antar wilayah yang tinggi dan juga merupakan simpul transportasi darat dan udara yang ada di Provinsi Jawa
Tengah. Tingkat interaksi sosial antar yang tinggi memicu terjadinya pertumbuhan perkotaan yang tidak
efisien. Atas pertumbuhan perkotaaan yang tidak efisien tersebut, dinilai perlu adanya perhatian dalam
pengeloaan yang tepat kepada wilayah yang sedang bertumbuh. Model shannon’s entropy dinilai dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kemerataan lahan terbangun pada Metropolitan Surakarta sehingga dapat
dinilai bagaimana rencana pembangunan pada masa depan dapat mengakomodir seluruh kebutuhan
masyarakat. Penelitian ini dilakukan guna menemukan kondisi dan pola perkembangan Metropolitan
Surakarta menggunakan model spasial shannon’s entropy. Kemudian, akan dilakukan prediksi tutupan lahan
Metropolitan Surakarta memanfaatkan model cellular automata guna membandingkan antara hasil analisis
dengan rencana pola ruang yang ada. Dari analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa dalam jangka waktu
2000-2020, Metropolitan Surakarta menunjukan arah pertumbuhan perkotaan ke arah luar pusat kota menuju
daerah pinggiran perkotaan (peri-urban). Dapat diketahui bahwa pola pertumbuhan perkotaan Metropolitan
Surakarta lebih dipengaruhi oleh jarak terhadap pusat aktivitas. Pola persebaran perkembangan Metropolitan
Surakarta dianalisis melalui model shannpn’s entropy menggambarkan bahwa Metropolitan Surakarta
memiliki kecenderungan pola perkembangan yang menjauhi jaringan jalan utama dan semakin menyebar.

Artinya, pola perkembangan Metropolitan Surakarta terjadi secara tidak terencana dan membentuk pusat-
pusat pertumbuhan baru. Selain itu, diprediksikan konversi lahan non-terbangun menjadi lahan terbangun

akan tetap meningkat pada Metropolitan Surakarta 20 tahun kedepan. Ditinjau akan kebijakan rencana tata
ruang yang ada pada Metropolitan Surakarta bahwa terdapat 28% wilayah dengan pola ruang yang tidak
sesuai dengan prediksi tutupan lahan Metropolitan Surakarta tahun 2040. Sehingga pemerintah daerah
dihimbau untuk dapat menyusun regulasi penataan ruang yang lebih ketat sehingga dapat menghindari
pertumbuhan perkotaan yang tidak terkendali di masa yang akan datang.
Kata Kunci: Model Shannon’s Entropy; Cellular Automata; Pola Ruang; Metropolitan Surakatrta

Actions (login required)

View Item