Search for collections on Undip Repository

ANALISIS SEMIOTIKA: REPRESENTASI HEGEMONIC MASCULINITY DALAM WEBTOON TERLALU TAMPAN

Yustisia, Untsa Rizka Maulida (2023) ANALISIS SEMIOTIKA: REPRESENTASI HEGEMONIC MASCULINITY DALAM WEBTOON TERLALU TAMPAN. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img] Text
COVER.pdf - Submitted Version

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf - Submitted Version

Download (958kB)
[img] Text
BAB 2.pdf - Submitted Version

Download (482kB)
[img] Text
BAB 3.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (764kB)
[img] Text
BAB 4.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (425kB)
[img] Text
BAB 5.pdf - Submitted Version

Download (421kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (344kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pandangan konvensional tentang superioritas maskulinitas dalam budaya patriarki
masih mempengaruhi masyarakat, bahwa laki-laki diharapkan untuk mencapai
standar tertentu yang menjadikan mereka lebih baik atau superior daripada
perempuan. Media massa, dalam hal ini komik, turut berkontribusi dalam
penguatan pandangan ini. Salah satunya dalam Webtoon Terlalu Tampan karya
Muhammad Avisena. Terkait hal ini, peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan
hegemonic masculinity sebagai ideologi gender dominan yang direpresentasikan
melalui karakter tokoh laki-laki dalam Webtoon Terlalu Tampan. Teori yang
digunakan adalah Hegemonic Masculinity R.W. Connell, yang mengacu pada
dominasi kelompok sosial dalam budaya untuk menentukan citra laki-laki ideal.
Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, paradigma kritis,
dan analisis semiotika model Roland Barthes dengan menganalisis 16 panel dari 3
episode webtoon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tokoh laki-laki dalam
Webtoon Terlalu Tampan merepresentasikan atribut maskulinitas yang dianggap
superior dan ideal dalam masyarakat patriarki sesuai dengan teori hegemonic
masculinity R.W. Connell. Berdasarkan hasil analisis terhadap penggunaan kata
fearless, adat “orang tampan”, serta penilaian penampilan laki-laki lain sebagai “di
bawah standar”, terdapat mitos bahwa laki-laki dianggap lebih baik atau superior
daripada perempuan, laki-laki di masyarakat harus mencapai standar tertentu untuk
memenuhi citra ideal maskulinitas. Kode-kode visual dan naratif dalam webtoon
ini menggambarkan karakter laki-laki dengan penampilan fisik menarik yang
mengesankan dan sifat-sifat dominan, yang menggambarkan laki-laki sebagai
sosok superior dalam masyarakat. Representasi ini menciptakan pandangan yang
tidak realistis tentang peran gender dan memperpetuasi ketidaksetaraan serta
pandangan patriarkal. Penelitian ini menunjukkan bahwa pesan-pesan mengenai
maskulinitas masih hadir dalam media, meskipun bentuknya lebih subtil. Fenomena
ini menunjukkan bahwa media, khususnya dalam bentuk webtoon bergenre komedi
seperti Webtoon Terlalu Tampan, masih menjadi sarana yang mampu
mengkomunikasikan pesan-pesan mengenai superioritas laki-laki.
Kata kunci: hegemonic masculinity, representasi gender, analisis semiotika Roland
Barthes.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 15 Jan 2024 02:12
Last Modified: 15 Jan 2024 02:12
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/16763

Actions (login required)

View Item View Item