Prischilla, Brigitha and Permatasari, Afriliani Indah and Pramuditha, Swestika Dyah Ayu (2023) PERENCANAAN STRATEGI REDUKSI EMISI UDARA KONVENSIONAL DAN GAS RUMAH KACA (GRK) DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI KABUPATEN GRESIK. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Repository.pdf Download (764kB)

Abstract

ABSTRAK
Posisi strategis Kabupaten Gresik sebagai salah satu wilayah kawasan perkotaan
yang diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional di Provinsi Jawa Timur
menyebabkan naiknya aktivitas sektor industri dan transportasi pada setiap tahun,
sehingga turut menyumbang peningkatan emisi udara konvensional dan gas rumah
kaca di wilayah tersebut. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menginventarisasi serta
menyusun strategi reduksi emisi udara konvensional dan gas rumah kaca pada
sektor industri dan transportasi di Kabupaten Gresik. Inventarisasi emisi sektor
industri dihitung dengan menggunakan metode IPPS dan sektor transportasi
menggunakan perhitungan berbasis Vehicle Kilometer Traveled (VKT) yang
kemudian dilakukan pemodelan AERMOD untuk mengetahui sebaran konsentrasi
setiap parameter emisinya. Emisi udara konvensional dan gas rumah kaca (GRK)
diproyeksikan untuk 10 tahun ke depan dengan skenario Business As Usual (BAU).
Strategi reduksi emisi disusun dengan berpedoman pada kebijakan yang berlaku,
kemudian dilakukan analisis dengan metode SWOT dan QSPM untuk menentukan
prioritas program. Hasil inventarisasi emisi udara konvensional menunjukkan
sektor transportasi menyumbangkan emisi paling banyak, yaitu 704.770,83
ton/tahun CO, 229.463,40 ton/tahun HC, 94.807,22 ton/tahun NO2, 4.253,97
ton/tahun SO2, 14.671,79 ton/tahun PM10, 260,20 ton/tahun PM2,5, dan 10.775,85
Gg CO2eq/Tahun, sedangkan sektor industri menyumbangkan emisi sebanyak
37.801,25 ton/tahun CO, 26.284,48 ton/tahun HC, 1.720,53 ton/tahun NO2,
2.805,56 ton/tahun SO2, 388,67 ton/tahun PM10, 384,78 ton/tahun PM2,5, dan
23.249,37 Gg CO2eq/Tahun. Pada sektor industri, prioritas strategi reduksi emisi
udara konvensional dan gas rumah kaca dibedakan pada wilayah kawasan industri
dan non kawasan industri. Prioritas strategi reduksi emisi untuk wilayah kawasan
industri adalah, penggunaan biofuel berkelanjutan, optimalisasi biomassa sebagai
sumber energi terbarukan, dan pemasangan green belt, sedangkan pada non
kawasan industri memiliki prioritas strategi reduksi emisi antara lain, konversi
energi, ruang terbuka hijau (RTH), dan optimalisasi biomassa sebagai sumber
energi terbarukan. Prioritas strategi reduksi emisi udara konvensional dan gas
rumah kaca dari sektor transportasi antara lain pengembangan Bus Rapid Transit
(BRT), penerapan Intelligent Transport System (ITS), dan penggunaan catalytic
converter.
Kata Kunci : Udara Konvensional, Gas Rumah Kaca, Sektor Industri, Sektor
Transportasi, SWOT, QSPM, AERMOD

Actions (login required)

View Item