Malau, Dimas Obwid (2023) PENGALAMAN KOMUNIKASI DALAM BERADAPTASI DENGAN HOST CULTURE (STUDI PADA PROSES ADAPTASI MAHASISWA ETNIS BATAK DI KOTA SEMARANG) 80kom2023. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (425kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (214kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (232kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (349kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (136kB)
	Text BAB V.pdf - Submitted Version Download (51kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (105kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Download (226kB)

Abstract

Individu yang menempuh studi di luar wilayah budaya asal menuntut adaptasi yang
kompleks. Migrasi ke lingkungan budaya berbeda mendorong adaptasi dan komunikasi
antarbudaya, terutama di Semarang yang menarik beragam mahasiswa, termasuk etnis Batak.
Dalam konteks ini, komunikasi lintas budaya terutama dengan budaya Jawa, penting
diperhatikan di lingkungan Semarang yang memeluk keragaman budaya. Penelitian ini
mengkaji tentang adaptasi budaya mahasiswa etnis Batak dengan host culture selama
menempuh pendidikan di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tipe kualitatif, yang mengacu pada paradigma interpretif dan pendekatan fenomenologi. Data
dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan empat
mahasiswa etnis Batak berusia 18 tahun ke atas yang belum pernah tinggal di Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi budaya mahasiswa etnis Batak di
Semarang menempuh beberapa tahap berdasarkan model Kurva U. Serangkaian tahap yang
dijalani oleh mahasiswa etnis Batak dalam beradaptasi dengan budaya baru mencakup tahap
memasuki budaya baru, gegar budaya, penyesuaian dengan budaya baru, dan pemahaman inti
budaya baru. Pada tahap pertama, mahasiswa etnis Batak mengalami perbedaan dalam nilai,
norma, bahasa, dan gaya hidup dengan budaya Jawa, yang menghasilkan perasaan campuran
antara gembira dan antusiasme serta rasa cemas yang timbul akibat ketidakfamiliaran dengan
lingkungan baru. Tahap kedua, yang disebut tahap gegar budaya, merupakan fase di mana
perasaan keterasingan dan ketidaknyamanan mulai dirasakan oleh mahasiswa etnis Batak
karena perbedaan budaya yang signifikan, seperti bahasa, gaya berkomunikasi, dan makanan.
Namun, melalui upaya dan waktu, mahasiswa etnis Batak berhasil masuk ke tahap penyesuaian
dengan budaya baru, di mana mereka belajar dan beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk
menguasai bahasa Jawa untuk interaksi sehari-hari. Dalam tahap ini, dukungan dari temanteman
lokal
memiliki
peranan
penting
dalam
membantu
mahasiswa
etnis

Batak beradaptasi
lebih baik. Proses penyesuaian ini berlangsung selama jangka waktu yang bervariasi, antara
dua minggu hingga enam bulan. Pada akhirnya, melalui pemahaman terhadap inti budaya baru,
mahasiswa etnis Batak merasa lebih nyaman dan mampu berfungsi dengan baik dalam budaya
Jawa. Pemahaman terhadap bahasa, kebiasaan, dan norma-norma setempat membantu
mengatasi rasa cemas dan meningkatkan kenyamanan dalam berinteraksi dengan masyarakat
lokal. Kecemasan juga menjadi faktor yang dihadapi oleh mahasiswa etnis Batak dalam proses
adaptasi, terutama karena ketidakpastian dalam menghadapi budaya yang belum dikenal,
kurangnya teman sebaya dari daerah asal yang sama, dan perasaan rindu akan kampung
halaman.
Kata Kunci: Adaptasi Budaya, Budaya Batak, Budaya Tuan Rumah, Teori Kurva U

Actions (login required)

View Item