KURNIAWAN, Andi and Hidayat, Jafron Wasiq and Maryono, Maryono (2023) ANALISIS PENINGKATAN PARTISIPASI PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BERDASARKAN PERSEPSI DAN PENGARUH SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus di Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati). Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Text
Cover_abstrak.pdf Download (1MB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (553kB) |
|
Text
Bab II.pdf Download (842kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (758kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Bab V.pdf Download (150kB) |
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (330kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (839kB) |
Abstract
Usaha tani hutan rakyat yang berbasis masyarakat (community basedforest management) dapat memberikan peluang besar untuk mengembangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang hidup di sekitar hutan. Selain itu, hutan rakyat juga memiliki manfaat secara ekologis dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi petani terhadap pola pengelolaan hutan rakyat serta faktor yang mempengaruhinya. Pola pengelolaan hutan rakyat yang terdapat di Kecamatan Cluwak ada tiga yaitu monokultur, polykultur dan agroforestri. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Skala Likert digunakan untuk mengetahui persepsi, petani memiliki persepsi yang tinggi mengenai manfaat ekonomi terhadap ketiga pola pengelolaan hutan rakyat, sedangkan pada persepsi terhadap manfaat ekologis petani juga memiliki persepsi yang tinggi pada semua pola pengelolaan. Pada persepsi manfaat sosial, petani pola monokultur memiliki persepsi yang rendah. Sedangkan petani pada pola polykultur dan agroforestry memiliki persepsi yang tinggi. Pada partisipasi langsung, mereka secara aktif terlibat dalam kegiatan langsung terkait pengelolaan hutan, pola monokultur dan polykultur berada pada tingkatan sedang. Pola agroforestry, pada partisipasi langsung berada pada tingkatan tinggi. Pada partisipasi tidak langsung, mereka tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan fisik atau operasional terkait pengelolaan hutan, semua tipe pengelolaan hutan rakyat berada pada tingkatan sedang.
Hubungan karakteristik sosial ekonomi terhadap persepsi diketahui dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Faktor sosial ekonomi baik itu internal maupun eksternal pada tipe pengelolaan monokultur, polykultur dan agroforestri memiliki hubungan keeratan kuat. Faktor internal yang berpengaruh dalam persepsi adalah pendapatan dan jumlah tanggungan. Sedangkan pada faktor eksternal adalah luas, kekosmopolitan, kontak dengan petani, bantuan pemerintah, dan hubungan dengan lembaga keuangan.
Hubungan persepsi masyarakat dan partisipasi dalam pengelolaan hutan rakyat diketahui dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman, pada partisipasi langsung di pola monokultur, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pemasaran dan monev memiliki korelasi signifikan. Pada pola polykultur yang memiliki korelasi signifikan adalah pada penanaman, pemeliharaan, pemasaran dan monev. Sedangkan pada pola agroforestry, penanaman, pemanenan dan pemasaran memiliki korelasi signifikan. Pada partisipasi tidak langsung, korelasi signifikan pada pola monokultur adalah kelompok tani, keaktifan pertemuan, pelatihan, informasi dan kepatuhan aturan. Sedangkan pada pola tanam polykultur yang memiliki korelasi signifikan adalah kelompok tani, keaktifan pertemuan, pelatihan, dan informasi. Pada pola tanam agroforestry yang memiliki korelasi signifikan adalah kelompok tani, keaktifan pertemuan, pelatihan, informasi dan kepatuhan aturan. Peningkatan partisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan dasar petani, pendidikan dan peningkatan kesadaran, bantuan dan dukungan lembaga keuangan, dan pemberdayaan petani.
Kata kunci: Hutan rakyat, Kecamatan Cluwak, persepsi, partisipasi
Community-based forest farming can provide a great opportunity to improve the welfare of the people who live around the forest. In addition, community forests also have ecological and social benefits. This study aims to determine the perceptions and participation of farmers in the pattern of community forest management and the factors that influence it. There are three patterns of community forest management in Cluwak District, namely monoculture, polyculture and agroforestry. This research was conducted in a quantitative and qualitative descriptive manner.
The Likert scale is used to determine perceptions. Farmers have high perceptions of the economic benefits of the three patterns of community forest management, while farmers also have high perceptions of ecological benefits of all management patterns. On the perception of social benefits, monoculture farmers have a low perception. Meanwhile, farmers in polyculture and agroforestry patterns have high perceptions. In direct participation, they are actively involved in direct activities related to forest management, monoculture, and polyculture patterns at a moderate level. In the pattern of agroforestry, direct participation is at a high level. In indirect participation, they are not directly involved in physical or operational activities related to forest management, all types of community forest management are at a moderate level.
The relationship of socioeconomic characteristics to perception is known by using Multiple Linear Regression analysis. Socio-economic factors both internal and external to monoculture, polyculture, and agroforestry management types have a strong relationship. Internal factors that influence perceptions are income and number of dependents. While the external factors are breadth, cosmopolitan, contact with farmers, government assistance, and relationships with financial institutions.
The relationship between community perception and participation in community forest management is known using Rank Spearman correlation analysis, direct participation in monoculture patterns, planting, maintenance, harvesting, marketing, and monitoring and evaluation have significant correlations. The polyculture patterns that have a significant correlation are planting, maintenance, marketing, and monitoring and evaluation. Meanwhile, in the pattern of agroforestry, planting, harvesting and marketing have a significant correlation. In indirect participation, significant correlations to the monoculture pattern are farmer groups, active meetings, training, information, and rule compliance. Whereas in the polyculture cropping pattern that has a significant correlation are farmer groups, active meetings, training, and information. In agroforestry cropping patterns that have a significant correlation are farmer groups, active meetings, training, information, and rule compliance. Increased participation can be done by meeting the basic needs of farmers, education and raising awareness, assistance, and support from financial institutions, and empowering farmers.
Keywords: Community forest, Cluwak District, perception, participation
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hutan rakyat, Kecamatan Cluwak, persepsi, partisipasi |
Subjects: | Sciences and Mathemathic |
Divisions: | Postgraduate Program > Master Program in Environmental Science |
Depositing User: | ekana listianawati |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 04:23 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 04:23 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/16346 |
Actions (login required)
View Item |